JAKARTA, beritaindonesianet– Beberapa hari terakhir hujan berhasil menguyur wilayah-wilayah Sumatera dan Kalimantan. Pantauan data hujan dalam 24 jam terakhir hujan terjadi di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Turunnya hujan tadi membantu berkurangnya titik panas atau _hotspot_ di wilayah Indonesia pada hari ini, Rabu (25/9). Data BNPB mencatat jumlah _hotspot_ turun, pada Senin lalu (23/9) _hotspot_ berjumlah 3.150 titik. Berselang satu hari kemudian, _hotspot_ turun pada angka 1.982 titik dan hari ini menjadi 1.744.
Di samping itu, dampak kepekatan asap mulai berkurang dan langit mulai terang dan biru kembali. Demikian juga di negara tetangga, Malaysia, asap telah berkurang. Berikut adalah komunikasi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dengan salah satu sahabat di Malaysia pagi ini (25/9).
[Pesan Doni Monardo]
_Pak Datuk yg baik,_
_Sekedar informasi bahwa hujan buatan telah berhasil dilakukan melalui TMC, kerjasama TNI, BPPT dn BMKG yg di koordinir oleh BNPB. Sejak jumat sore sp pagi ini sdh hujan di 6 Prop yg rawan kebakaran. Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kateng dn Kalsel._
_Bgmn dg udara Kuala Lumpur dsktnya saat ini ?_
_Smg udara sudah bagus, anak2 sudah bisa sekolah, penduduk Malaysia tdk pakai masker lagi._
_Terima kasih juga atas dukungan Pak Datuk._
_Salam Hormat, Doni Monardo._
[Pesan balasan dari Malaysia]
_Khabar dari Malaysia_
_Alhamdulillah! Hari ini KL dah cerah! Anak2 sudah sekolah kembali! Thanks Kepada Kakanda Doni & Team yg telah Bertungkuslumus setiap hari! Semoga mendapat balasan yg setimpal dari Allah SWT. Amiiiiiiin_
Catatan _bertungkuslumus_ berarti kerja keras, luar biasa, siang dan malam.
*Penanganan Karhutla Diintensifkan*
Sejak kedatangan Presiden Jokowi ke Riau pada 16 September 2019 lalu, program penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lebih diintensifkan. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) lebih diintensifkan dengan menambah 4 pesawat, yaitu 2 di Riau untuk operasi di wilayah Sumatera dan 2 lainnya di Kalimantan.
Polri dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga mengintensifkan penegakan hukum. “Jumlah tersangka 323 orang, 14 korporasi sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, yang dikutip pada tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (16/9) lalu.
“Penyegelan telah dilakukan pada 52 perusahaan di Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kaltim, dan Kalteng seluas 8.931 ha,” ujar Rasio Ridho Sani, dikutip juga dari tayangan ILC tersebut.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan juga membuat rumah singgah agar masyarakat terdampak asap dapat singgah untuk periksa kesehatan, beristirahat untuk menghirup udara segar atau oksigen murni, berobat atau mendapatkan masker secara gratis.
Rumah singgah disiapkan di rumah sakit, puskesmas dan kantor-kantor pemerintah. Rumah singgah dilengkapi dengan dokter dan perawat, obat-obatan, _air purifier_, AC, dan masker.
Diharapkan dalam beberapa hari ke depan langit bisa cerah dan biru kembali.(hen/*)