Serang, beritaindonesianet – Jelang 30 tahun usia PT Marga Mandalasakti (ASTRA Tol Tangerang-Merak) konsisten untuk terus melakukan pengembangan pada berbagai aspek, baik dari segi fasilitas dan layanan kepada pengguna jalan melalui Intelligent Traffic System (ITS) dengan melakukan Simulasi Single Lane Free Flow (SLFF) yang dilaksanakan di Kantor Operasional Ciujung (18/03).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Agita Widjajanto, ST, M.Sc, Direktur PT Astra Tol Nusantara Wiwiek Santoso, serta Perwakilan Manajemen 5 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Astra di sepanjang Tol Trans Jawa.
Sejalan dengan program pemerintah melalui Peraturan Menteri (Permen) yang dikeluarkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terkait implementasi Intelligent Traffic System (ITS), ASTRA Tol Tangerang-Merak sejak tahun 2016 sudah melakukan berbagai aktivitas dan inovasi sebagai tahapan menuju ITS tersebut dengan melakukan integrasi pada barrier gate Karang Tengah dan Cikupa guna mengatasi penumpukan kendaraan. Pada Oktober 2017 ASTRA Tol Tangerang-Merak memberlakukan transaksi nontunai menggunakan uang elektronik (UE) yang dilakukan serempak di seluruh Indonesia.
Dukungan terhadap program Pemerintah secara konsisten terus dilakukan ASTRA Tol Tangerang-Merak melalui inovasi dan pengembangan transaksinirsentuh melalui free flow system. Pada awal penerapan free flow system, ASTRA Tol Tangerang-Merak menggunakan sistem Single Lane Free Flow(SLFF), yaitu sistem pembayaran tanpa henti dalam setiap lajur transaksi.
“Saat ini kami masih dalam tahap persiapan menuju sistem SLFF. Dalam penerapan free flow ini dibutuhkan kesiapan tidak hanya dari pihak pengelola jalan tol saja namun juga kesiapan dari masyarakat untuk beralih dari sistem manual dan otomatis menuju sistem free flow,” ungkap Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti, Krist Ade Sudiyono.
Teknologi yang digunakan dalam SLFF menggunakan Dedicated Short Range Communication (DSRC), untuk memungkinkan penyimpanan data atau identitas kendaraan di dalam alat yang diletakkan di dalam kendaraan atau on board unit (OBU).
Sistem kerja DSRC dengan berbasis pada pertukaran alat informasi antara alat dan pembaca atau reader menggunakan gelombang 5,8 GHz dengan jarak dekat dan penggunaan emisi energi yang rendah. Reader yang diletakkan di atas jalan yang berada di gerbang atau gantries, akan medeteksi dan mengklasifikasikan kendaraan yang melintas sehingga tarif yang dibayarkan akan lebih akurat sesuai dengan jenis kendaraan dan jarak tempuh.
Saat ini instalasi SLFF sudah dipersiapkan di Entrance Gerbang Tol Serang Barat dan Cikande dan Exit Gerbang Tol Cikupa dan Serang Timur dengan masing-masing 1 lajur yang diharapkan dapat mempercepat waktu tempuh pengguna jalan serta meningkatkan kapasitas transaksi di Ruas Tol Tangerang-Merak.
Peningkatan layanan informasi juga dilakukan dengan melakukan penambahan pemasangan Variable Message Sign (VMS) sebanyak 3 unit di akses Gerbang Tol Cikupa, Ciujung dan Merak di bulan Februari dan 1 unit VMS di KM 81 pada bulan Juni, sehingga total VMS ini menjadi 21 unit. Tidak hanya itu penambahan kamera pantau lalu lintas yang dipasang di sejumlah 31 titik sepanjang jalan tol bertujuan untuk untuk meningkatkan waktu tanggap akan penanganan hambatan di jalan tol.
Melalui penerapan teknologi tersebut ASTRA Tol Tangerang-Merak optimis dalam menciptakan lalu lintas yang Lancar, Aman dan Nyaman serta mejadi standar level baru menuju standar jalan tol kelas dunia. (*)