LABUAN, beritaindonesianet-Gubernur Banten memberikan bantuan langsung seragam sekolah bagi para siswa korban Tsunami di kecamatan Labuan, kabupaten Pandeglang. Penyerahan bantuan seragam sekolah ini diserahkan secara simbolis oleh Gubernur di SMAN 3 Labuan di damping Wakil Gubernur Provinsi Banten H. Andika Hazrumy, S. Sos, M.AP, Pj. Sekda (Sekertaris Daerah) Provinsi Banten Ino S. Rawita, Bupati Kabupaten Pandeglang Irna Narulita serta para ASN Pemprov Banten yang turut hadir dalam acara tersebut.
Pada hari Rabu (16/1) bertempat di SMAN 3 Pandeglang, Labuan, Kabupaten Pandeglang.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Provinsi Banten Dr. H. Wahidin Halim M.Si menyatakan bahwa dirinya bertekad untuk segera pulihkan dan membangun kembali daerah yang terkena dampak Tsunami beberapa waktu yang lalu. Gubernur juga menyampaikan jika pendidikan itu hal yang utama dan harus di prioritaskan. Meskipun beberapa waktu yang lalu musibah datang, namun kesedihan serta rasa kehilangan harus di jadikan penyemangat untuk meraih masa depan. “ Kita jangan sampai terlarut-larut dalam kesedihan, dan anak anak tetap harus sekolah untuk meraih masa depannya” ujar Gubernur.
Gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan
mengapresiasi kinerja Bupati Kabupaten Pandeglang yang dengan tanggap mengatasi bencana Tsunami yang terjadi di pesisir kabupaten Pandeglang. “Kita akan pulihkan dan bangun kembali daerah yang terdampak Tsunami ini untuk dapat bangkit dari efek bencana” ujar Gubernur.
Bencana tsunami Selat Sunda sudah memporak-porandakan berbagai bangunan-bangunan fasilitas umum dan sosial hal ini juga tidak luput dari perhatian Gubernur Banten dan untuk prioritas utama adalah perbaikan Sekolah SD, SMP maupun SMA. Meski demikian, Pemprov akan memberikan bantuan juga untuk membangun atau memperbaiki bangunan sekolah SD atau SMP yang rusak. Terutama untuk bantuan seragam dan fasilitas penunjang pendidikan lainnya karena dari data yang ada hampir sekitar 8000 anak SD dan 450 siswa SMP, yang membutuhkan seragam dan perlengkapan Sekokah. “Yang siswa SMP laki2 mulai sekarang pakai celana panjang, dan yang siswa perempuan rok nya panjang juga,” ujar Gubernur.
Menurut Gubernur Banten, hal-hal yang prioritas yang telah dilaksanakan Pemprov Banten, selama masa tanggap bencana akan tetap diikuti hal lainnya, seperti rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur jalan menuju ke anyer, carita hingga ujung kulon yang selama ini memang sudah menjadi program pembangunan infrastruktur pemprov Banten.
Sambil semuanya berjalan Tim Pemprov Banten yang lainnya tetap mengerjakan hal2 yang bersifat pendukung lainnya seperti pengetahuan akan tsunami, memberikan trauma healing bagi para korban bencana, mengembalikan perekonomian masyarakat hingga memulihkan kembali Pariwisata.
Sebagaimana diketahui, pada 22 Desember 2018 lalu, Pesisir Barat Provinsi Banten diterjang bencana Tsunami Selat Sunda. Akibat bencana tersebut, data terakhir menyebutkan sebanyak 317 orang meninggal dunia, 757 orang luka-luka, 3 orang hilang. Sementara itu, kerugian material mencapai 1.580 rumah rusak, 37 hotel/villa rusak, 108 unit mobil rusak, 91 unit motor rusak dan 154 unit perahu rusak. (*)