SERANG,beritaindonesianet-Gubernur Banten, H. Wahidin Halim, bersama Wakil Gubernur (Wagub), H. Andika Hazrumy, mengisi malam pergantian tahun 2019 dengan menggelar dzikir dan doa bersama,
bertempat di Mesjid Raya Al-Bantani, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, (3I/I2). Hadir dalam kesempatan tersebut unsur Forum Komunikasi Pemerintahan Daerah (FKPD), Pj. Sekretaris Daerah, Ino S Rawita, Kepala OPD di Lingkungan Pemprov Banten, seluruh ASN di Lingkungan Pemprov Banten, para ulama, santri dan masyarakat di sekitar KP3B.
Dalam sambutannya Gubernur mengajak semua hadirin melakukan introspeksi dan muhasabah atas berbagai kejadian yang telah terjadi. Introspeksi, semoga diberi petunjuk dan hidayah. “Apapun istilahnya, bencana, malapetaka atau azab sekalipun. Kejadian Tsunami yang tidak diawali oleh gempa bumi tetap saja merupakan peringatan bagi kita semua selaku manusia”, ujarnya.
Oleh sebab itu, Gubernur mengajak masyarakat berdo’a supaya tidak diberikan bencana lagi, dan selalu berdo’a untuk dijauhkan dari bahaya apapun. Dan kepada para korban dan keluarganya dapat selalu diberikan kesabaran dan ketabahan. Dan bagi yang meninggal dunia, mudah-mudahan diampuni segala dosa-dosanya dan diterima amal ibadahnya. Dan melalui dzikir dan do’a seperti yang kita lakukan saat ini adalah permohonan kita kepada Allah SWT agar kita dijauhkan dari sikap takabur, sombong dan perilaku yang hanya memikirkan harta semata.
Gubernur juga mengajak masyarakat agar selalu menghindari hal yang bersifat hasut, ujaran kebencian, apalagi menghujat, supaya kita selalu terhindar dari adzab dan bencana. “Sebaiknya kita harus saling mengingatkan,” katanya.
Gubernur juga mengucapkan terima kasih dan sangat terharu atas bantuan dari berbagai pihak yang turun dan datang berduyun-duyun. “Polisi, TNI, ASN, SAR, relawan, bahu membahu mengevakuasi dan menggotong jenazah korban. Semuanya berlomba berbuat baik, menolong dan membantu sesamanya”.
Dzikir dan do’a dipimpin Ustad Komarudin Mughni dari Majelis Ta’lim Adzikra pimp K.H. Arifin Ilham. Sebelum melaksanakan dzikir dan do’a bersama, sebelumnya dilaksanakan hatamman Qur’an, Shalat Isya berjamaah, dan kemudian berdzikir dan doa bersama.
Ustad Komarudin Mughni dalam ceramahnya mengatakan, banyak hikmah dibalik sebuah peristiwa. Bencana yang baru saja terjadi mengajarkan kepada manusia untuk mengetahui hikmah dibalik suatu peristiwa serta bagaimana memahami secara mendalam akan keimanan kita. Itu sebabnya kita harus senantiasa instropeksi diri. “Mungkin ibadah kita yang masih lemah,” katanya. Selanjutnya, dikatakan Allah SWT tidak akan menurunkan musibah apabila suatu kaum banyak yang beristighfar dan selalu memohon ampunan kepada Allah SWT. “Untuk itu mari kita memohon ampunan kepada Allah SWT, selagi kita bisa dan memiliki umur”, tandas Ustadz.
Seperti diketahui, seminggu yang lalu Provinsi Banten mendapatkan musibah tsunami Selat Sunda yang mengakibatkan sebanyak 3I7 orang meninggal dunia, 709 luka-luka, 8 orang hilang, 39.946 orang masih menempati tempat-tempat pengungsian. Sebanyak 606 unit rumah rusak, 108 unit roda empat, 57 unit roda dua, dan 14 hotel/vila, serta 60 warung kuliner, 215 gazebo, dan 44 unit perahu.(*)