Kesehatan – Siapa yang nyaman ketika berketombe, apalagi jika menimbulkan gatal-gatal? Tentu tidak ada! Selain pengelupasan kulit mati di kepala, penyebab lain yang sering memicu rambut berketombe adalah infeksi jamur dan dermatitis seboroik.
Bila kondisi ini terjadi, segera atasi dengan cara-cara berikut, seperti dilansir Healthline:
1. Ekstrak aloe vera
Aloe vera, alias lidah buaya, adalah sejenis ekstrak yang sering ditambahkan ke dalam salep kulit, kosmetik, dan losion. Ketika diaplikasikan pada kulit, lidah buaya dipercaya membantu mengobati luka bakar, psoriasis, dan luka. Tak hanya itu, lidah buaya juga bermanfaat untuk mengobati ketombe. Menurut sebuah penelitian, sifat antibakteri pada lidah buaya dapat membantu melindungi rambut dari serangan ketombe.
Demikian pula penelitian lainnya yang menemukan bahwa lidah buaya efektif melawan beberapa spesies jamur. Ini membuat lidah buaya baik untuk membantu mengendalikan infeksi jamur yang menyebabkan ketombe sekaligus kerontokan rambut.
Penelitian yang dilakukan dengan uji tabung juga menemukan bahwa lidah buaya dapat mengurangi peradangan, sehingga membantu meredakan ketombe. Meskipun hasil ini menjanjikan, studi tambahan diperlukan untuk melihat bagaimana lidah buaya dapat secara langsung memengaruhi ketombe.
2. Minyak kelapa
Terkenal akan berbagai manfaat kesehatannya, minyak kelapa sering juga digunakan sebagai obat alami untuk ketombe. Minyak kelapa dapat membantu meningkatkan hidrasi kulit dan mencegah kekeringan yang dapat memperburuk ketombe.
Studi kecil yang dilakukan pada manusia menunjukkan bahwa minyak kelapa sama efektifnya dengan minyak mineral dalam meningkatkan hidrasi kulit. Sementara studi lain menemukan bahwa minyak kelapa dapat membantu mengobati eksem, kondisi kulit yang mungkin berkontribusi terhadap munculnya ketombe.
Di sisi lain, studi lain pernah membandingkan efek minyak kelapa dan minyak mineral pada dermatitis atopic, yaitu tipe eksem yang ditandai dengan gatal dan peradangan. Hasilnya, mengoleskan minyak kelapa ke kulit selama 8 minggu terbukti mengurangi gejala sebesar 68 persen lebih ampuh.
Minyak kelapa dan senyawanya juga telah terbukti memiliki sifat antimikroba. Namun, hal ini butuh diujicobakan lebih dalam.
3. Meredam stres
Tentu Anda sudah tahu, stres dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental. Stres itu sendiri tidak berdampak langsung pada ketombe, namun ia dapat memperburuk gejala ketombe seperti kulit kering dan gatal-gatal. Jika Anda mengalami stres dalam jangka panjang, aktivitas sistem kekebalan tubuh pun dapat tertekan dan menurun.
Sistem kekebalan yang melemah dapat mengurangi kemampuan tubuh Anda untuk melawan beberapa infeksi jamur dan kondisi kulit yang berkontribusi pada ketombe. Bahkan, sebuah studi menyebutkan bahwa salah satu penyebab ketombe yang paling umum adalah episode dermatitis yang didahului oleh kondisi stres.
Agar tingkat stres Anda tetap terkendali, cobalah beberapa teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, pernapasan dalam, atau aromaterapi. Usahakan untuk melatih diri Anda berpikir jernih dan positif terhadap segala fase hidup yang dijalani.
Upaya-upaya lain seperti mengonsumsi omega-3, menggunakan sampo antiketombe, hingga makan lebih banyak asupan probiotik juga dapat membantu mengatasi masalah rambut berketombe. Diskusikan dengan dokter jika ketombe Anda makin tak terkendali, atau jika kulit kepala tampak merah dan bengkak. (rn/rvs)
Sumber: Klik Dokter