Internasional – Pemerintah Kota Paris bakal mencabut gelar kehormatan kebebasan Paris dari Aung San Suu Kyi. Mereka menganggap Suu Kyi telah gagal mencegah tindak kekerasan terhadap minoritas Rohingya di Myanmar.
Keputusan itu muncul setelah Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, mempertimbangkan situasi kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia di Myanmar.
“Beberapa pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Myanmar dan kekerasan serta penganiayaan yang dilakukan pasukan keamanan Myanmar terhadap minoritas Rohingya jadi dasar untuk pencabutan ini,” ujar Hidalgo, melansir AFP.
Pencabutan gelar kehormatan secara simbolis masih menunggu keputusan dari Dewan Kota Paris. Diketahui, Dewan Kota Paris akan menggelar pertemuan pada pertengahan Desember mendatang.
Jika disepakati, Suu Kyi akan jadi orang pertama yang kehilangan gelar kehormatan Paris.
Sebelumnya, langkah pencabutan gelar kehormatan ini juga pernah dilakukan oleh beberapa kota lainnya seperti Glasgow, Edinburgh, dan Oxford.
Suu Kyi pernah menjadi ikon demokrasi. Tak tanggung-tanggung, dia bahkan disejajarkan dengan Nelson Mandela.
Namun, sejak 2017 lalu, namanya kian tercemar akibat sikapnya yang dinilai ahumanis terhadap penindasan orang-orang Rohingya.
Selain pencabutan, beberapa hal lain harus diterima Suu Kyi. Dia telah kehilangan status warga negara kehormatan dari Kanada dan Duta Hari Nurani dari Amnesti International. (asr/cnn)