Internasional – Presiden Donald Trump memecat Jaksa Agung Amerika Serikat, Jeff Sessions, pada Rabu (7/11), setahun setelah ia dikritik karena tak mau ikut campur dalam penyelidikan intervensi Rusia dalam pemilu 2016.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Kementerian Kehakiman, Sessions mengatakan bahwa ia sudah mengajukan surat pengunduran diri atas permintaan Trump.
“Sesuai permintaan Anda, saya mengajukan pengunduran diri,” tulis Sessions sebagaimana dikutip AFP.
Trump kemudian menuliskan salam perpisahan kepada Sessions melalui sebuah kicauan berbunyi, “Kami berterima kasih kepada Jaksa Agung Jeff Sessions atas baktinya dan berharap yang terbaik untuknya!”
Ia kemudian mengatakan bahwa pengganti tetap Sessions akan diumumkan di kemudian hari.
Sementara mencari pengganti permanen, Trump menunjuk kepala staf Sessions, Matthew Whitaker, untuk mengisi posisi Jaksa Agung.
Reuters melaporkan bahwa pemecatan Sessions ini sebenarnya sudah diantisipasi sejak lama. Sessions mulai menyulut amarah Trump pada 2 Maret 2017, ketika ia menolak terlibat dalam penyelidikan kolusi Rusia pada pemilu 2016.
Sejumlah laporan mengatakan bahwa Sessions sendiri memiliki kontak tersendiri dengan Rusia saat membantu kampanye Trump.
Sessions lantas menyerahkan penyelidikan tersebut kepada wakilnya, Rod Rosenstein, yang kemudian menunjuk Robert Mueller untuk melakukan penelusuran mendalam atas dugaan tersebut.
Penyelidikan Mueller sendiri kini sudah mulai mendalam, bahkan menyasar langsung sang presiden.
Meski demikian, Trump menekankan bahwa ia tidak akan memecat Mueller, walau sang presiden terus mengatakan bahwa penyelidikan itu busuk.
“Saya bisa memecat siapa pun sekarang, tapi saya tak ingin menghentikan (penyelidikan) itu karena secara politis saya tidak mau,” katanya.
“Saya tidak khawatir akan apa pun dalam penyelidikan Rusia, karena itu hoaks. Tidak ada kolusi.” (has/cnn)