Internasional – Partai yang berkuasa menolak hasil perhitungan sementara pemilu di Pakistan dengan tuduhan adanya kecurangan. Dalam hasil perhitungan tersebut, mantan atlit Imran Khan unggul. Jika menang, maka bintang kriket Pakistan itu akan diangkat menjadi perdana menteri berikutnya.
Hal ini diungkap oleh Shahbaz Sharif, pemimpin Liga Muslim-Nawaz (PML-N). Pria yang masih berhubungan saudara dengan mantan pemimpin Pakistan yang saat ini dipenjara, Nawaz Sharif, itu beralasan penolakan dilakukan karena penghitungan suara masih terus berlangsung.
“Hari ini apa yang mereka lakukan telah mendorong Pakistan kembali 30 tahun … Kami menolak hasil ini,” jelas Shahbaz Sharif, dalam konferensi pers di Lahore, Pakistan, seperti dikutip AFP, Rabu (25/7/2018).
Sebelum Sharif mengeluarkan pernyataan, stasiun televisi milik negara di Pakistan mengumumkan bahwa hasil perhitungan sementara itu berdasarkan seperlima suara yang telah dihitung.
Selain itu partai lain termasuk Partai Rakyat Pakistan (PPP) juga menuduh bahwa hasil perhitungan suara telah dimanipulasi. Menurut mereka manpulasi itu terjadi ketika proses perhitungan suara yang berjumlah besar itu dilakukan oleh pekerja Pemilu sehingga cenderung terjadi kesalahan.
“Kandidat saya mengeluhkan bahwa agen pemungutan suara mereka telah dikeluarkan dari tempat pemungutan suara (TPS) di berbagai daerah,” seperti dicuitkan pimpinan PPP Bilawal Bhutto Zardari. Ia menambahkan, “(Perlakuan ini) keterlaluan dan tak termaafkan”.
Lewat pesan WhatsApp, PML-N juga mengklaim bahwa pasukan keamanan telah mengambil alih TPS.
Meski demikian, Sekretaris Komisi Pemilihan Babar Yaqoob sebelumnya dengan tegas membantah tuduhan adanya manipulasi jumlah suara.
Tuduhan kecurangan datang setelah terjadinya bom bunuh diri di kota barat daya Quetta. Kelompok Negara Islam (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa yang menewaskan sedikitnya 31 orang.
Pejabat setempat mengatakan pengeboman terjadi ketika pelaku bom mencoba memasuki sebuah pos polisi. Polisi mencoba menghentikannya dan dia meledakkan dirinya sendiri.
Bahaya pengeboman ini selanjutnya membayangi situasi keamanan di Pakistan selama hari jelang pemungutan suara. Ini adalah serangan besar kedua ISIS bulan ini di provinsi Balochistan. Sebelumnya sebuah ledakan saat kampanye dilakukan telah menewaskan 153 orang.
Pemilu di Pakistan menjadi area pertempuran antara partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang mengusung Imran Khan dan PML-N yang merupakan partai dari perdana menteri terguling Nawaz Sharif.
Sementara satu partai lagi, PPP, bisa berkoalisi dengan partai pemenang manapun. PPP dikepalai oleh Bilawal Bhutto Zardari. Ia adalah putra dari perdana menteri Pakistan yang tewas terbunuh, Benazir Bhutto. (eks)