Kesehatan – Essential oil atau minyak esensial merupakan minyak murni yang sejak ribuan tahun lalu digunakan oleh bangsa Mesir, Roma dan Tiongkok. Minyak yang didapatkan dari tanaman ini tengah populer di kalangan ibu hamil untuk meredakan berbagai keluhan di masa kehamilan.
Penggunaan minyak esensial pada ibu hamil
Dengan terbatasnya obat-obatan yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil, penggunaan minyak esensial kerap menjadi pilihan untuk mengobati berbagai gangguan saat kehamilan.
Minyak ini dipercaya dapat membantu ibu hamil yang memiliki masalah pada pencernaan, mengurangi rasa mual, meredakan sakit otot, membuat tubuh menjadi lebih rileks, mengatasi insomnia dan membuat tidur nyenyak saat kehamilan.
Berbagai khasiat tersebut pun akhirnya membuat minyak esensial menjadi sangat populer di antara wanita hamil. Meski demikian, Anda yang tengah hamil sebaiknya berhati-hati dalam menggunakannya.
Walaupun disebut dengan minyak murni, terkadang minyak esensial yang dijual di pasaran bisa saja mengandung bahan kimia yang dapat berbahaya bagi janin. Dengan molekul yang sangat kecil, saat diaplikasikan ke kulit, minyak esensial dapat dengan mudah masuk ke aliran darah hingga mencapai plasenta yang terhubung dengan janin.
Jenis minyak esensial yang sebaiknya dihindari
Berikut adalah beberapa minyak esensial yang perlu Anda hentikan penggunaanya saat hamil:
- Bitter almond. Minyak esenial ini dapat meningkatkan risiko bayi cacat saat lahir .
- Nutmeg. Memiliki efek halusinogen yang membuat ibu hamil berhalusinasi dan dapat menimbulkan reaksi tertentu terhadap pemberian obat anti nyeri saat persalinan berlangsung.
- Rosemary. Minyak esensial yang satu ini mampu meningkatkan tekanan darah dan bisa menyebabkan kontraksi.
- Basil. Menyebabkan iritasi, memicu kontraksi rahim, dan diketahui berkontribusi dalam pertumbuhan sel abnormal.
- Jasmine dan Clary sage. Berisiko memicu kontraksi, pemakaian minyak esensial yang satu ini perlu Anda hentikan saat hamil.
- Sage dan Rose. Minyak esensial ini diduga dapat menyebabkan perdarahan pada rahim.
- Juniper berry. Dapat memengaruhi kesehatan ginjal.
- Wintergreen. Memengaruhi pertumbuhan normal janin dan menyebabkan gangguan serius, termasuk teratogenik (cacat lahir atau keguguran).
- Laurel, Angelica, Thyme, Cumin, Aniseed, Citronella dan Cinnamon leaf. Jenis minyak esensial ini juga dapat memicu kontraksi
- Pennyroyal dan Parsley. Telah dikaitkan dengan risiko aborsi atau keguguran.
Tips menggunakan minyak esensial saat hamil
Jika Anda terlanjur terbiasa menggunakan minyak esensial, berikut ini terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan sebelum menggunakannya di masa kehamilan:
1. Periksa kualitas minyak esensial
Periksalah kemurniannya untuk menghindari Anda mengalami risiko yang merugikan. Gunakan hanya minyak esensial yang murni dan berasal dari sumber yang asli.
2. Pahami komposisi kimia di dalamnya
Senyawa kimia yang terdapat di dalam minyak esensial dapat menimbulkan efek yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, ketahui terlebih dahulu komposisinya sebelum menggunakan.
3. Gunakan dengan cara aman
Terdapat berbagai cara untuk menggunakan minyak esensial, yaitu diaplikasikan ke kulit atau dihirup. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.
4. Pertimbangkan kondisi kulit
Hindari penggunaan minyak esensial pada kulit yang rusak, terbuka atau sedang radang.
Saat hamil, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengaplikasikan sesuatu ke tubuh. Hal ini juga berlaku untuk penggunaan minyak esensial. Perhatikan juga berbagai kiat serta jenis minyak yang sebaiknya dihindari ibu hamil. (np/rvs)
Sumber: Klik Dokter