Kesehatan – Diabetes mellitus, atau dikenal sebagai kencing manis, merupakan jenis penyakit kronis yang banyak menimbulkan kerugian pada penderitanya. Meski demikian, penyakit tersebut sebenarnya bisa dicegah, salah satunya dengan memiliki dan mempertahankan berat badan ideal.
Tidak dimungkiri, berat badan merupakan kondisi yang berperan penting pada munculnya diabetes mellitus. Penelitian telah membuktikan bahwa berat badan berlebih (overweight) bisa meningkatkan risiko diabetes mellitus tipe 2 hingga tujuh kali lipat. Sedangkan obesitas alias berat badan sangat berlebih bisa meningkatkan risiko diabetes mellitus tipe 2 hingga 20–40 kali lipat.
Mengenal diabetes mellitus lebih dekat
Diabetes diawali dengan keadaan yang disebut dengan prediabetes. Pada kondisi ini, gula darah dalam tubuh sudah lebih tinggi dari normal, namun belum cukup tinggi untuk digolongkan sebagai diabetes.
Keadaan prediabetes tergolong mengkhawatirkan. Data menyebutkan, sekitar satu dari tiga penduduk Amerika Serikat sudah mengalami prediabetes. Sayangnya, hampir 90% dari mereka tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki kondisi tersebut.
Prediabetes yang tidak terkendali dapat berubah menjadi diabetes mellitus. Berdasarkan pada penelitian Nurses’ Health Study, sekitar 90% kasus tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:
- Kelebihan berat badan
- Kurang olahraga atau aktivitas fisik
- Pola makan yang tidak sehat
- Kebiasaan merokok
- Konsumsi alcohol
Berat badan vs diabetes mellitus
Berdasarkan faktor di atas, salah satu hal yang ikut ambil peran pada terjadinya diabetes mellitus adalah kelebihan berat badan. Ini berarti, risiko diabetes mellitus bisa ditekan bila Anda mendapatkan dan mempertahankan berat badan di rentang normal. Pertanyaannya, berapa berat badan ideal agar tidak terkena diabetes?
Untuk menjawab itu, The Diabetes Prevention Program (DPP) mengatakan bahwa penurunan sekitar 5–7% dari berat badan saat ini memberikan manfaat yang berarti dalam menekan risiko diabetes mellitus. Artinya, bagi Anda yang memiliki berat 70 kg, pengurangan berat badan sebanyak 3,5–5 kg sudah sangat membantu.
Bagaimana caranya agar berat badan bisa berkurang? Mudah saja. Anda hanya perlu melakukan kebalikan dari faktor-faktor yang berperan pada terjadinya diabetes mellitus sebagai berikut:
1. Melakukan olahraga secara rutin dan teratur
Berdasarkan The Diabetes Prevention Program, melakukan olahraga atau aktivitas fisik selama 150 menit setiap minggu dapat membantu menurunkan berat badan.
Untuk mencapai durasi tersebut, Anda dapat membaginya ke dalam beberapa sesi olahraga. Misalnya, jogging selama 30 menit sehari, sebanyak lima kali dalam seminggu.
2. Selalu konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
National Weight Control Registy (NWCR) menjelaskan, pola makan yang dianggap bermanfaat dalam menurunkan berat adalah sering makan dalam porsi kecil (lima kali makan per hari).
Tak sebatas itu, Anda juga wajib mempersiapkan makanan yang dikonsumsi secara mandiri (diolah dan dimasak sendiri), mengurangi asupan lemak menjadi rata-rata 24% dari total makanan yang masuk ke tubuh, mengonsumsi 55% kalori dalam bentuk karbohidrat, dan mengonsumsi kurang dari 1500 kcal per hari.
3. Hindari rokok dan alkohol
Meski berat badan sudah kembali ke rentang normal, kebiasaan merokok dan minum alkohol dalam jumlah berlebih tetap bisa meningkatkan risiko diabetes melitus di kemudian hari. Oleh karena itu, jauhi kebiasaan buruk tersebut.
Diabetes mellitus memang sebuah penyakit kronis yang banyak menimbulkan kerugian pada penderitanya. Oleh karenanya, jangan biarkan penyakit ini terjadi dan menghancurkan rencana masa depan Anda. Segera lakukan upaya untuk bisa memiliki berat badan ideal. Jangan lupa untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat setiap saat, ya! (nb/rvs)
Sumber: Klik Dokter