Serang – Ramainya arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri tahun ini ternyata membawa berkah bagi sebagian masyarakat. Di Jalan Raya Serang-Jakarta, menjadi salah satu tempat sasaran warga untuk mencari rezeki saat arus balik tahun 2018 ini. Ramainya pemudik yang hendak kembali ke tempat tinggal mereka dimanfaatkan para pedagang untuk mencari keuntungan.
Salah Satunya Ishadi, warga Kecamatan Ciruas yang sehari-hari menjadi petani. Ia mengaku baru berjualan Baso saat arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri saja. Karena tidak mempunyai modal, ia hanya menjualkan baso milik saudaranya.
“Iyah, buka saat libur hari Raya Idul Fitri saja. Hasil 150 ribu per hari, omset mencapai satu juta rupiah,” ungkapnya, Kamis (21/6/2018).
Menjadi pedagang Baso dadakan juga dijalani Sardi. Ia yang sehari bekerja sebagai buruh serabutan menjual baso hanya saat arus mudik dan arus balik saja. Dari penjualan baso milik orang lain, ia menaikan harga hingga dua ribu rupiah.
“Pendapatan penjualan hingga dua juta rupiah, dan dari jumlah tersebut saya mendapatkan 500 ribu per harinya,” katanya.
Selain para pedagang baso dadakan, masih banyak lagi pedagang dadakan yang bermunculan saat arus mudik dan arus balik hari raya tahun 2018 ini. Mereka rata-rata mengaku rela tidak mudik demi mendapatkan rezeki di tengah keramaian arus mudik dan arus balik. (hen)