Internasional – Duta Besar Amerika Serikat Woody Johnson mengatakan, Presiden Donald Trump akan bertemu Ratu Elizabeth selama kunjungan ke Inggris bulan depan.
Trump dijadwalkan pada pertengahan Juli akan mengunjungi negara yang secara tradisional menjadi sekutu terdekat AS tersebut.
“Ya. Dia harus melihat kepala negara Inggris,” kata Johnson dikutip Reuters, Kamis (21/6/2018).
Namun dikonfirmasi mengenai ini, seorang juru bicara untuk Istana Buckingham menolak berkomentar.
Perdana Menteri Theresa May sebelumnya mengundang Trump untuk kunjungan kenegaraan ketika bertemu di AS tak lama setelah pelantikannya sebagai Presiden pada Januari 2017.
Tetapi hanya beberapa jam setelah ia meninggalkan Gedung Putih, Trump mengumumkan larangan luas terhadap perjalanan dari beberapa negara mayoritas Muslim. Larangan itu memicu protes dan kemarahan dari warga Inggris.
Trump belum pernah mengunjungi Inggris dalam kapasitasnya sebagai apapun sejak pemilihan presiden AS tahun lalu.
Sementara pada bulan Januari lalu, ia membatalkan rencana perjalanan ke London untuk membuka kedutaan baru AS.
Sementara May memuji AS karena mendukung sikap keras Inggris terhadap Rusia setelah meracuni bekas mata-mata Rusia, Sergei Skripal, namun hubungan antara dia dan Trump tidak selalu mulus.
Dia memarahi Trump tahun lalu setelah dia me-retweet video dari kelompok sayap kanan, dan juga mengatakan dia salah untuk mengkritik Wali Kota London Sadiq Khan setelah serangan Jembatan London Juni lalu.
Trump dijadwalkan akan memenuhi undangan May pada 13 Juli mendatang. Meskipun ini bukan kunjungan kenegaraan resmi, yang biasanya diliputi kemegahan, arak-arakan dan perjamuan dengan ratu, Trump akan tetap bertemu dengan Elizabeth.
“Bertemu dengan Yang Mulia adalah hal yang paling penting, karena dia adalah kepala negara,” kata Johnson kepada Sky News dilansir Reuters.
Elizabeth, raja tertua dalam sejarah Inggris, telah bertemu 11 dari 12 presiden AS sebelum Trump yang telah menjabat sejak dia naik tahta pada tahun 1952.
Sementara Obama sudah bertemu ratu berusia 92 tahun itu tiga kali, termasuk kunjungan kenegaraan tahun 2011 lalu. (osc/cnn)