Lebak – Dampak pemberitaan BPPT tentang potensi tsunami setinggi 57 meter di pandeglang masih membuat warga merasa was-was. Kepala BPBD provinsi banten meminta warga tetap tenang, dan juga mengimbau warga untuk bisa mengambil langkah antisipasi dini secara pribadi dengan mengikuti jalur evakuasi jika gempa berpotensi tsunami terjadi.
Kepala badan penanggulangan bencana daerah atau BPBD Provinsi Banten Sumawijaya mengungkapkan jika letak selat sunda di perairan Banten memang berada di antara lempengan indo eurosia dan australia. Sehingga tak heran, pergesekan lempengan yang mengakibatkan gempa terjadi hampir setiap hari, meskipun skalanya kecil di bawah lima skala richter.
Karena itu, masyarakat diimbau untuk berdoa dan tawakal agar gempa berskala besar tidak terjadi. Sumawijaya juga mengaku pihaknya sudah membuat mitigasi dan jalur evakuasi di daerah sepanjang pesisir pantai selat sunda dari cilegon hingga ke lebak.
Sehingga jika terjadi gempa yang berpotensi tsunami masyarakat bisa mengambil langkah antisipasi dini secara pribadi dengan mengikuti jalur evakusi yang ada. Ujar Sumawijaya, Kepala BPBD Provinsi Banten.
Pejabat sementara Bupati Lebak Ino S Rawita mengaku pihaknyamenjadi pelatihan kebencanaan gempa dan tsunami sebagai agenda rutin,sehingga masyarakat pesisir bisa terlatih.
Rencananya, mereka juga akan memberikan pelatihan kebencanaan kepada para siswa sekolah. Sementara senin malam, gempa bumi berkekuatan 5 skala richter terjadi.
Gempa yang berpusat di daerah lebak ini sempat membuatmasyarakat kabupaten lebak dan pandeglang keluar rumah.
Tetapi mereka kembali masuk ke rumah setelah memastikan jika gempa yang terjadi hanya gempa kecil yang tidak berdampak tsunami.(Red)