Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya memberi solusi terhadap anak-anak putus sekolah dengan mengembalikan mereka ke pendidikan formal dan non formal serta mengembangkan minat dan bakat anak.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Senin, mengatakan Pemkot akan menyisipkan beberapa kegiatan dalam upaya mengembangkan minat dan bakat anak, seperti mengarahkan mereka yang kreatif, dan memberikan bimbingan usaha bagi anak yang ingin berwirausaha melalui program pejuang muda.
“Yang ingin usaha nanti akan kami latih, dan nanti kalau usianya sudah 18 tahun, baru kami berikan modal,” ujarnya.
Risma mengatakan bahwa esensi utama dari upaya Pemkot Surabaya kali ini adalah bagaimana bisa mengembalikan mereka ke sekolah, supaya mampu mengubah hidupnya ke arah yang lebih baik, karena orang hidup itu harus punya bekal, yakni pendidikan.
“Kami coba akan treatment lebih detail lagi, untuk mengetahui mereka tertarik di bidang apa, supaya dia langsung difokuskan kemana dan ke bisnis apa,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya, terus memperhatikan dan memfasilitasi kebutuhan anak-anak yang mengalami permasalahan kesejahteraan sosial.
Salah satu bentuk perhatian pemkot adalah dengan menggelar acara tatap muka secara langsung bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Hal itu diharapkan bisa menyelesaikan problematika anak putus sekolah di Surabaya.
Pada saat acara tatap muka yang digelar di eks Gedung Siola beberapa hari lalu, Risma menyampaikan agar mereka bisa belajar untuk hidup secara mandiri dan tidak terus bergantung kepada orang tua. Sebab, tidak selamanya orang tua mampu menopang kehidupan mereka.
Risma mengatakan bahwa setiap orang pasti butuh untuk makan dan masa depan. Untuk itu, ia berpesan agar anak-anak putus sekolah ini mau mengubah jalan hidupnya menjadi lebih baik. (ant)