Internasional – Otoritas Singapura mengumumkan penyebab kecelakaan antara kapal Angkatan Laut AS USS John S McCain dan kapal tanker minyak yang menewaskan 10 pelaut Amerika pada 21 Agustus lalu, Kamis (8/3/2018).
Biro Investigasi Keselamatan Transportasi (TSIB) dari Kementerian Transportasi Singapura menyatakan penyebab kecelakaan adalah USS John McCain berbelok tiba-tiba di depan kapal tanker.
Sepuluh pelaut AS meninggal akibat tabrakan antara kapal perang Angkatan Laut dan kapal dagang Alnic MC (AM). Kecelakaan ini terjadi di timur Singapura sekitar pukul 5:30 pagi saat JSM bergerak mendekati Singapura untuk panggilan port rutin.
Dalam kesimpulan ini, dinyatakan tubrukan terjadi saat mereka “transit melalui Selat Singapura” dan JSM “tiba-tiba berbelok ke Port”.
TSIB mengatakan JSM “berbelok ke kiri tiba-tiba masuk jalur AM karena serangkaian langkah salah yang terjadi setelah kontrol propulsi dipindahkan.”
Ini menyebabkan “kebingungan atas stasiun mana yang mengendalikan kemudi, dan tidak sengaja meningkatkan laju JSM menuju Port.”
“Tim investigasi mencatat bahwa Angkatan Laut AS dan operator AM, perusahaan maritim yang terdaftar di Liberia, telah memulai tindak keselamatan positif untuk mencegah terulangnya insiden serupa,” kata juru bicara TSIB.
Angkatan Laut AS berencana memperkenalkan kembali papan manuver dan mewajibkan kru mengikuti Bridge Resource Management course.
“Stealth Maritime Corporation S.A. juga telah meninjau Sistem Manajemen Keselamatan mereka untuk memastikan dipatuhinya persyaratan yang ditentukan untuk keselamatan navigasi dan Bridge Resource Management yang efektif.
Investigasi keamanan TSIB dilakukan sesuai dengan protokol yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO).
Perwakilan dari Administrasi Bendera Liberia dan Penjaga Pantai Amerika Serikat, yang bertindak atas nama Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, berpartisipasi mengumpulkan bukti dari kapal dan awak kapal yang terlibat. Laporan digunakan bersama IMO untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Sebuah laporan Angkatan Laut AS pada November menyalahkan kecelakaan tersebut pada serangkaian kesalahan navigasi dasar, menyebutnya “dapat dihindari”. Tabrakan langsung membuat kapal bocor dan terisi air, dan hanya dua dari 12 pelaut yang selamat. (nat)