SERANG- Dokter Tiara Rahmawati, anggota redaksi medis Klikdokter.com, menjawab pertanyaan netizen: Benarkah kalau dengkul kopong (lutut bunyi jelas jika diketok-ketok) itu tanda pria sering onani?
Menurut Tiara Rahmawati, hal itu tidak benar. Dengkul kopong, dalam dunia medis cenderung mengacu pada pengeroposan tulang.
Pengeroposan tulang biasanya terjadi secara alami pada usia tua karena menurunnya laju pembentukan tulang.
Osteoporosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan massa (berat) tulang yang rendah dan kerusakan pada jaringan di dalam tulang.
Pada Osteoporosis, terjadi penurunan kualitas tulang dan kuantitas kepadatan tulang, padahal keduanya sangat menentukan kekuatan tulang sehingga penderita Osteoporosis mudah mengalami patah tulang atau fraktur.
Jadi, masturbasi pada pria tidak berhubungan dengan kondisi ‘dengkul kopong’ atau dalam medis merujuk pada istilah kondisi osteoporosis.
Namun jika berbicara dampak kesehatan dari masturbasi pada pria, sudah tidak sedikit penelitian yang menemukan hubungan tingginya frekuensi masturbasi pada pria dengan risiko kanker prostat di kemudian waktu.
Onani, apa sih?
Onani atau masturbasi merupakan suatu perangsangan seksual pada alat kelamin yang sengaja dilakukan untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Masturbasi tidak menyebabkan terjadinya kemandulan.
Dokter Tiara Rahmawati, anggota redaksi medis Klikdokter.com, menjawab pertanyaan netizen: Benarkah kalau dengkul kopong (lutut bunyi jelas jika diketok-ketok) itu tanda pria sering onani?
Menurut Tiara Rahmawati, hal itu tidak benar. Dengkul kopong, dalam dunia medis cenderung mengacu pada pengeroposan tulang.
Pengeroposan tulang biasanya terjadi secara alami pada usia tua karena menurunnya laju pembentukan tulang.
Osteoporosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan massa (berat) tulang yang rendah dan kerusakan pada jaringan di dalam tulang.
Pada Osteoporosis, terjadi penurunan kualitas tulang dan kuantitas kepadatan tulang, padahal keduanya sangat menentukan kekuatan tulang sehingga penderita Osteoporosis mudah mengalami patah tulang atau fraktur.
Jadi, masturbasi pada pria tidak berhubungan dengan kondisi ‘dengkul kopong’ atau dalam medis merujuk pada istilah kondisi osteoporosis.
Namun jika berbicara dampak kesehatan dari masturbasi pada pria, sudah tidak sedikit penelitian yang menemukan hubungan tingginya frekuensi masturbasi pada pria dengan risiko kanker prostat di kemudian waktu.
Onani, apa sih?
Onani atau masturbasi merupakan suatu perangsangan seksual pada alat kelamin yang sengaja dilakukan untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Masturbasi tidak menyebabkan terjadinya kemandulan.
Hindarilah hal-hal yang memicu anda untuk melakukan masturbasi seperti melihat gambar atau membaca buku-buku yang merangsang.
Sedangkan produksi sperma sangat dipengaruhi oleh asupan makanan yang baik.
Makanan tidak dapat secara langsung meningkatkan produksi sperma, karena selain makanan juga terdapat organ pembentuk sperma, hormon dan bahan lainnya.
Namun, kualitas sperma dapat ditingkatkan dengan meningkatkan asupan makanan yang mengandung:
Vitamin C: Melindungi sperma dari kerusakan karena oksidasi serta mengurangi aglutinasi sperma (sperma saling menempel)
Vitamin B6: Penting dalam pembentukan hormon seks pria.
Vitamin B12: Bersama dengan asam folat, B12 diperlukan untuk pembentukan materi genetik. Kadar yang kurang menyebabkan produksi sperma yang abnormal, penurunan jumlah sperma, dan kemampan gerak sperma.
Vitamin E: Juga merupakan antioksidan. Membantu sperma dalam penetrasi sel telur.
Zinc: Kekurangan zinc menurunkan kadar testosteron. Suplementasi mikronutrien ini dapat meninkatkan jumlah sperma dan memperbaiki kesuburan.
Arginin dan L-Carnintine: Asam-asam amino yang diperlukan dapal pemebentukan serta fungsi normal sperma.
Jika asupan zat-zat gizi tersebut sudah mampu anda penuhi lewat makanan anda sehari-hari maka anda sudah tidak memerlukan asupan suplemen lainnya.(hen/ dr. Tiara Rahmawati/KlikDokter.com)