Serang – Meskipun menargetkan maju pesat berkat tambahan modal dari APBD kabupaten kota, tetapi keberadaan Bank Banten ternyata masih belum mendapat perhatian khusus dari para kepala daerah tingkat II.
Sejumlah kepala daerah tingkat II di Banten mengaku masih belum mempunyai rencana untuk menginvestasikan dana kas APBD mereka ke Bank Banten, meskipun bank milik Pemerintah Provinsi Banten ini sudah resmi dilaunching pekan lalu.
“Bank Banten seharusnya menyampaikan kepada kami tentang program tabungan dan investasi terlebih dahulu, apakah devidennya lebih tinggi atau rendah dibandingkan bank lainnya, terutama Bank Jabar Banten,” kata Walikota Cilegon Tubagus Iman Ariadi, Jum’at (14/10/2016).
Hal senada diungkapkan Bupati pandeglang Irna Narulita. “Salah satu syarat kami untuk mengintestasikan yang pasti suatu bank terutama Bank Banten harus lebih memberi keuntungan lebih dibandingkan bank lainnya,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah bahkan mempertanyakan kredibilitas bank ini, dan mengaku masih mempertimbangkan untuk menjadi pemegang saham dan nasabah.
“Hingga saat ini kami belum membicarakan masalah pengalihan investasi dana APBD Kabupaten Serang dari Bank Jabar Banten (BJB) ke Bank Banten. Apalagi hingga saat ini, kami belum mengetahui track record Bank Banten,” kata Tatu, Senin (10/10).
Sementara, Gubernur Banten Rano Karno sebagai salah satu komisaris Bank Banten mengungkapkan keoptimisannya terhadap perkembangan Bank Banten ke depan. Selain modal dari dana kas APBD Provinsi Banten, ia juga mengungkapkan bank ini akan berkembang cepat karena adanya gabungan investasi dari delapan kabupaten kota yang ada di Provinsi Banten juga. (Henny)