SERANG,beritaindonesianet-Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mendapat apresiasi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia M Tito Karnavian atas keberhasilannya dalam mengendalikan inflasi di Provinsi Banten. Inflasi tahun ke tahun (year on year/ YoY) Provinsi Banten pada Desember 2022 mencapai 4,56% atau 5 besar terendah Nasional. Kuncinya adalah kebersamaan, koordinasi, dan gotong royong.
“Komunikasi dan koordinasi antara stakeholder (para pemangku kepentingan, red), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Satgas Pangan, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kita optimalkan,” ungkap Al Muktabar saat menyampaikan paparan Pengendalian Inflasi di Provinsi Banten dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia M Tito Karnavian secara virtual dari Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (9/1/2023).
“Selalu berkomunikasi dengan Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,” tambahnya.
Dalam pengendalian inflasi di Provinsi Banten, lanjut Al Muktabar, pihaknya konsisten melaksanakan langkah-langkah yang menjadi arahan dan kesepakatan bersama dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah oleh Mendagri M Tito Karnavian serta Kementerian dan Lembaga. Serta menguatkan komunikasi dan koordinasi dengan Bupati dan Walikota dalam pengendalian inflasi di Kabupaten dan Kota.
“Kita tentu melaksanakan 6 (enam) langkah utama ditambah langkah lainnya dalam rangka pengendalian inflasi,” ungkapnya.
Dikatakan, beberapa langkah yang ditempuh dalam pengendalian inflasi di Provinsi Banten diantaranya pelibatan badan usaha, mengefektifkan komponen zakat, operasi pasar murah secara terus menerus, sidak ke pasar secara intens, akses ke distributor bersama TNI/Polri dan Kejati, kerjasama antar daerah dengan mendorong BUMD, gerakan menanam serta mengoptimalkan PKK, penggunaan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) dan Dana Insentif Daerah (DID), hingga program-program spesifik Forkopimda.
“Kunci semua ini kolaborasi atau kerja bersama,” ungkap Al Muktabar.
“Bupati dan Walikota kerja bersama dengan Provinsi bersama Forkopimda-nya. DPRD juga sangat mendukung kebijakan kita. Diharapkan ke depannya situasi dan kondisi ini terus terjaga,” jelasnya.
Dikatakan, pihaknya rutin dan sering terjun ke lapangan untuk mendapatkan gambaran situasi dan kondisi yang sebenarnya. Sehingga dapat memetakan permasalahan yang ada untuk diselesaikan. Sehingga masyarakat diharapkan untuk tetap tenang tidak perlu panik. Karena, Pemerintah selalu hadir untuk menangani permasalahan yang dihadapi rakyat.
Dalam arahannya, Mendagri M Tito Karnavian berharap para pemangku kepentingan dan Kepala Daerah tidak bosan menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah. Hal itu karena tantangan ekonomi dan inflasi global. Kenaikan harga pangan, barang, dan jasa menjadi fokus dan komitmen bersama untuk mengendalikan.
Mendagri Tito pun ungkapkan situasi di Eropa yang memasuki musim dingin. Negara-negara di Eropa mulai melakukan penghematan energi karena Rusia mengurangi pasokan energi akibat perang.
“Hasil rapat bisa dirasakan. Presiden kalau kunjungan daerah selalu menyempatkan kunjungi pasar. Mengecek harga barang on the spot,” ungkapnya.
“Kita jangan sampai terlena. Ketika terjadi gejolak, ini menyangkut perut rakyat,” tambah Mendagri Tito.(hen)