BANDAR Lampung, Balita laki-laki berusia 19 bulan, tewas mengenaskan usai terlindas kereta api Babaranjang di Dusun Srimulyo, Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, pada Rabu (17/11/2021).
Sadiman (37),salah satu saksi yang ikut mengevakuasi tubuh korban mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban diduga tertabrak kereta api Babaranjang dari arah Tanjungkarang menuju Beranti.
“Tadi kita angkat jenajahnya dari rel dan langsung dibawa ke Rumah Sakit,” kata Sadiman.
Menurutnya, sebelum kejadian, dirinya dan beberapa warga lainnya sempat mendengar suara kereta api melintas. Kemudian selang beberapa saat, ada seseorang yang berteriak minta tolong. Mendengar ada yang minta tolong, Sadiman dan warga sekitar langsung berlari menuju sumber suara tersebut.
“Awalnya dengar suara kereta lewat, terus ada suara orang teriak minta tolong, orang ramai ke arah rel, saya kesana melihat kondisi badan korban sudah putus. Tadi polisi juga sudah ada yang kesini, jenazah korban masih di rumah sakit, ” ujarnya.
Sementara itu, Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjung Karang, Jaka Jarkasih membenarkan kejadian tersebut, pada hari Rabu (17/11/2021) pukul 08.12 WIB, KA Babaranjang 3066a berjalan dari Tanjungkarang menuju Kota Bumi.
“Sebelumnya masinis KA Babaranjang telah membunyikan kode s35 dengan keras saat masuk di jalur 2 Stasiun Gedung Ratu. Namun, ada seorang balita berjenis kelamin laki-laki sedang merangkak di atas jalur 2 KA KM 22+6/7 emplasemen Sta.Gdr. sehingga menemper bagian depan kanan bawah Lok 3066a. Korban meninggal dunia di jalur KA,” kata Jaka.
Atas kejadian ini, PT KAI menyampaikan, turut prihatin dan berduka atas kejadian tersebut. Semestinya, bayi seumuran tersebut berada dalam pengawasan orang tuanya atau pengasuhnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, korban berinisial BI berusia 1 tahun 7 bulan. Korban merupakan anak dari pasangan Busri (48) dan Hartini (35) warga Dusun Srimulyo 2, Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.(kus)