Serang – Suasana perekonomian dan investasi di Provinsi Banten ternyata menjadi salah satu faktor pendorong majunya dunia perbankan di pintu gerbang pulau jawa ini. Salah satunya yang dialami Bank Jawa Barat (BJB) Cabang Banten, yang saat ini menjadi bank nomor nomor 3 dari 118 bank besar di Indonesia.
Menurut Direktur Utama Bank Jawa Barat, Muhammad Irfan, saat ini pertumbuhan laba BJB naik hingga 24,6 persen atau 1,35 trilyun rupiah. “Untuk Provinsi Banten, pembagian laba usaha atau deviden yang didapat pemda provinsi sebesar 108 miliar,” ujarnya, kemarin.
Baiknya kondisi keuangan Bank Jabar diakui Sekda Banten Ranta Suharta. “Apalagi di saat banyak bank lain yang merugi, BJB malah mendapatkan keuntungan yang cukup besar,” kata Ranta.
Meskipun demikian, Sekda enggan mengomentari pengaruh keuntungan BJB ini terhadap semangat pemprov membuat bank sendiri, Bank Banten.
Provinsi Banten berpisah dari provinsi jawa barat sejak tahun 2000 lalu. Namun ironisnya, selama 16 tahun menjadi provinsi sendiri, seluruh kegiatan perbankan di pemda Provinsi Banten masih terus berjalan salah satunya melalui Bank Jawa Barat. Dan tragisnya, rencana pembuatan bank sendiri, (Bank Banten-red), malah diwarnai aksi suap yang saat ini kasusnya masih disidang di Pengadilan Negeri Serang, Banten. (Henny)