SERANG, Gerbangbanten – Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jurusan Jakarta – Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (09/01) menyisakan duka mendalam kepada seluruh keluarga korban yang menjadi penumpang pesawat. Sebelas di antara korban merupakan warga Banten, 5 warga Serang dan 6 lainnya warga Tangerang.
“Hingga saat ini, berdasarkan data manifest, 11 korban merupakan warga Banten, 9 orang penumpang, dan 2 orang awak pesawat,” ujar Sekretaris Dishub Provinsi Banten, Herdi Jauhari.
Kedua awak pesawat atas nama Dhika (INST) (SFA) dan Mia Tresetyani (FA). Keduanya berjenis kelamin perempuan dan berasal dari Tangerang.
Sementasa penumpang yang terdata berasal dari Banten atas nama Arneta Fauzia perempuan berasal dari Serang serta anak bayinya bernama Fao Nuntius Zai. Kemudian, Zurisya Zuar Zai perempuan asal Serang, Umbu Kristin Zai perempuan asal Serang, Rusni perempuan disebutkan asal Banten, Xcu Fa Grislend Gloria Natalies perempuan asal Tangerang, Rahmania Ekananda perempuan asal Tangerang Selatan, Iuskandar pria asal Tangerang dan Nelly perempuan asal Tangerang.
“Kita Dishub Banten tidak ikut dalam tim pencarian, tapi kita dorong jasa raharja untuk menyelesaikan asuransi mereka,” ujar Herdi, Senin sore (11/01).
Herdi mengungkapkan pihaknya sangat prihatin terhadap kecelakaan tersebut. “Kami Dinas Perhubungan atas nama Pemerintah Provinsi Banten sangat prihatin dengan musibah Sriwijaya Air ini. Kita tidak mengharapkan itu terjadi, karena penerbangan itu safety aman dan layak jalan, mungkin Tuhan yang menentukan, sehingga kecelakaan terjadi,” ujarnya.
Herdi berharap para keluarga korban tabah menghadapi cobaan tersebut. “Kami berharap orang tua dan keluarga korban bisa dibebri ketabahan dan kami harap keluarga korban terus mendukung pencarian korban dengan cara datang ke krisis centre untuk diambil sampel DNA, sehingga akan dicroscek dengan jasat korban agar identitasnya cepat diketahui.”
Apalagi, kata Herdi, dari informasi di media massa, tubuh para korban rata-rata sudah tidak utuh lagi. “Karena info di TV tidak utuh, sehingga perlu sampel DNA,” ujarnya.
Belajar dari kecelakaan tersebut, kata Herdi, pihaknya berharap agar para pengguna jasa transportasi dan juga penyedia jasa transportasi selalu mempersiapkan berbagai hal sebelum melakukan perjalanan.
“Memang untuk pengguna jasa transportasi baik darat, laut, udara, perlu persiapan. Perlu identitas, jaga kesehatan, jika sakit perlu obat-obatan, dan peralatan tas, sehingga tidak adanya pencurian dan sebagainya. Sementara untuk kendaraan, perlu dicek kelayakan kendaraan.”
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten, mencatat data manifest ada 11 warga asal Banten yang menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 jurusan Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021). Pesawat jenis Boeing 737 ini hilang kontak 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Sekretaris Dishub Provinsi Banten, Herdi Jauhari mengatakan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan data secara utuh. Berdasarkan data manifest, hanya disebutkan nama dan asal kabupaten atau kota. “Mungkin update melalui TV saja kang. Hanya data asal penumpang itu,” katanya, Senin (11/1/2021).
Sementara menanggapi adanya informasi warga Serang yang menjadi korban kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Walikota Serang Syafrudin mengaku pihaknya ikut prihatin.
“Kalau informasi itu benar, atas nama Pemerintah Kota Serang kami ikut bela sungkawa, turut berduka cita atas meninggalnya satu keluarga, mudah-mudahan husnul khotimah,” ujar Syafruddin, usai Rapat Paripurna DPRD Kota Serang, Senin siang (11/01).
Syafrudin mengaku pihaknya sudah mengirimkan orang untuk mengecek kebenaran informasi tersebut dengan mendatangi alamat para korban. “Nanti Insya Allah pemerintah Kota Serang akan memberikan bantuan,” ujarnya. (hen)