SERANG, beritaindonesianet-Bagi sebagian masyarakat, makan bersama (bancakan), kumpul bareng teman sebaya, bersilaturahmi dengan para sepuh, minta doa kepada kiai merupakan kegiatan biasa dan boleh jadi merupakan kegiatan keseharian sebagian warga tersebut.
Bagi Nasrul Ulum, bancakan atau makan basama dengan masyarakat, bukan sesuatu yang aneh. Ulum, panggilan Nasrul Ulum, dalam beberapa kesempatan kerap terlihat makan bersama dengan masyarakat, tanpa memandang kasta. Bagi Ulum, banyak makna yang dipetik dari momentum makan bersama tersebut.
Pertama menambah selera makan dan kedua membaur dengan masyarakat tanpa batas. Jika bicara menambah selera makan, tentu mudah dan dapat memilih tempat makan terkenal dengan cita rasa tinggi.
Namun, nilai kebersamaan dengan masyarakat, akan sulit kita dapat ketika makan di restoran mewah.
“Artinya, ketika kita makan direstoran dengan menu cita rasa tinggi, mungkin hanya mendapatkan kenikmatan makan, tetapi tidak menemukan nilai kebersamaan dengan berbagai lapisan masyarakat. Beda kalau bancakan, kita bisa makan enak dan terpinting bisa kumpul bareng dengan masyarakat, bahkan masyarakat biasa sekalipun,” ujar Nasrul Ulum.
Bancakan, silaturahhi dengan rekan sebaya, minta doa ke kiai, dan bersilaturahmi banyak memiliki kesamaan. Salah satunya, sama-sama bertemu dengan orang yang dikenal maupun tidak dikenal. Judul besarnya adalah silaturahmi.
Jika bicara silaturahmi tentu akan sangat banyak pembahasan, termasuk dari sudut pandang agama. Namun, inti silaturahmi adalah mempererat hubungan antara satu dengan lainnya atau hablum minannas.
Bagi Ulum, bergaul dengan siapa pun merupakan kegiatan keseharian. Jauh hari sebelum mencalonkan diri menjadi Bupati Serang, Ulum sudah terbiasa bertemu masyarakat, bersilaturahmi dengan sepuh dan minta doa kepada para kiai.
Sebab, bagaimana pun silaturahmi akan memperarat tali persaudaraan, memperbanyak saudara dan teman dan tentu saja hikmah-hokmah lain yang akan didapat ketika rajin bersilaturahmi, seperti terbuka pintu rezeki.
“Peluang usaha kan bisa didapat dari mana saja. Saya meyakini, ketika kita sering bersilaturahmi, peluang usaha akan semakin terbuka. Kita tidak boleh memilih-milih teman, karena boleh jadi peluang usaha melalui pelantaran orang yang tidak kita duga-duga,”(odeh)