SERANG, beritaindonesianet –
Puluhan ulama, akademisi, cendikiawan, pengurus ormas keagamaan, dan tokoh masyarakat Banten menghadiri Silaturahmi Keumatan yang diadakan di aula Pondok Pesantren Modern Daar El Istiqomah, di Penancangan, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, Senin (10/02). Dalam silaturahmi tersebut, mereka sepakat untuk mengawal kasus PIK 2 hingga tuntas, sesuai tema acara “Problematika Umat dan Cinta Tanah Air”.
“Kita harus terus bergerak tetapi jangan buat Banten tak kondusif, jangan buat rusuh,” ujar salah satu Tokoh Pendiri Provinsi Banten, KH Embay Mulya Syarif.
Embay mengaku prihatin terhadap nasib warga yang menjadi korban proyek PIK 2. “Ini merupakan bagian dari tanggung jawab dan kepedulian,” katanya.
Embay mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kasus PIK 2, yang jika kasusnya dibiarkan berlarut-larut maka akan berdampak terjadinya konflik horizontal. “Saya katakan, jangan sampai terulang konflik horizontal, yang kemudian yang jadi korban orang-orang yang tidak berdosa, hanya akibat segelintir etnik yang melakukan pelanggaran, kemudian yang lain akan jadi korban. Itu yang kemudian kenapa saya harus turun tangan,” katanya.
Meskipun lokasi PIK 2 jauh dari tempat tinggalnya, ujar Embay, tetapi ia mengaku tetap peduli. “Palestina aja saya peduli, apalagi ini di depan mata saya, masih satu provinsi.”
Menurut Embay, jika masyarakat Banten sudah tidak peduli maka akan berdampak bahaya di kemudina hari. “Jika kita tidak peduli, apalagi cuek, sudah bahaya. Bangsa kita ini bangsa yang hebat dan berapa kali terjadi tragedi, kita bangkit, bangkit, bangkit. Jadi kita semua masih sama-sama.”
Saat ini, kata Embay, bukan hanya PIK 2 yang menjadi perhatian, tetapi semakin melebar ke sejumlah daerah lain. “Sekaran melebar, Sidoarjo, Makasar, Lampung, Waduh,ini betul-betul bicara kedaulatan.”
Karena itu, Embay berharap agar Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang akan dilantik untuk bisa menyelesaikan kasus ini. “Saya sudah bicara dengan Pak Andra, yang pertama yang harus Pak Andra lakukan membatalkan PIK PSN 2 pada Presiden.”
Sementara Ketua PB Al Khairiyah Ali Mujahidin mengklarifikasi isu yang selama ini beredar tentang pihaknya yang memihak PIK 2. “Al Khairiyah diam Karena melihat situasi dulu. Memang di sana ada Masjid bernama Al Khairiyah, tetapi tidak ada hubungan sama sekali dengan kami,” ujarnya.
Ali menegaskan pihaknya tidak dalam kapasitas mendukung. “Posisi Al Khairiyah tidak dalam kapasitas dukung mendukung.”
Sementara untuk kasus PIK 2 dan sejumlah kasus penzoliman terhadap rakyat yang terjadi di Banten, kata Ali, bukanlah masalah agama. “Kita ini dalam bernegara, baik sosial, politik, ekonomi, budaya, sudah diatur undang-undang. Itu merupakan consensus, kesepakatan semua komponen bangsa, itu harus dihormati. Adapun sekarang atas nama apapun misalkan atas nama PSN, atas nama PIK 2 kah, jika itu melanggar undang-undang, saya kira wajib ditinjau ulang.”
Adapun jika itu soal reklamasi keniscayaan, kata Ali Mujahidin, merupakan hal berbeda. “Yang jelas baik kegiatan ekonomi, usaha,, dan sebagainya, harus tunduk dan patuh pada aturan undang-undang, meskipun itu atas nama PSN.”
Kasus PIK 2 ternyata juga menyeret nama organisasi MUI Banten, di mana pada pemberitaan media sempat diberitakan tentang dukungan MUI terhadap proyek PSN ini. Menanggapi hal tersebut, Prof Dr KH Safuri, Sekretaris Dewan pertimbangan MUI Bantenmengungkapkan jika dukungan terebut bukanlah dilakukan MUI, tapi hanya bersifat pribadi pengurus saja.
“Kebetulan saya salah satu anggota dewan pertimbangan, artinya dalam organisasi. Perlu diketahui, MUI suatu organisasi bersifat kolektif kolegial artinya bahwa MUI statusnya dengan kehadiran PIK 2 PSN dia menolak. Artinya, MUI jika ada yang mendukung berarti di luar kebijakan bersama, dalam arti personal,” kata Endang.
Yang jelas posisi MUI Banten tetap melaksanakan kolektif kolegial. “Kita tetap menjaga citra MUI.”
Sementara KH.Mansyur Muhidin, Ketua Majelis Tinggi DPP Bandrong Banten Indonesia menambahkan pihaknya dalam hal ini mempunyai visi misi membela negara, bangsa, dan agama. “Majelis Tinggi Bandrong mempunyai visi misi bela negara, bela bangsa, bela agama.”
Adapun tentang adanya tuduhan rasis, katanya, hanya untuk melemahkan tujuan suci. “Setiap gerakan dianggap rasis, padahal yang kita tolak itu perbuatan-perbuatan yang menistakan konstitusi, hukum, dan peraturan.” (hen)
Silaturahmi Keumatan, Embay Ajak Semua Terus Bergerak Kawal PIK 2 dan Jaga Kondusivitas Banten
