SERANG, beritaindonesianet – Delapan perempuan tangguh dari 8 kabupaten kota di Provinsi Banten mendapatkan penghargaan dari Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar pada acara Apresiasi Perempuan Inspiratif dalam rangka Peringatan Hari Kartini tahun 2023 Oase Kabinet Indonesia Maju di Pendopo Gubernur Banten, Rabu (31/05).
Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan penghargaan tersebut memang sengaja diberikan sebagai apresiasi Pemerintah Provinsi Banten terhadap dedikasi perempuan-perempuan tangguh yang telah ikut berjuang membangun Banten meskipun dalam keterbatasan lingkungan mereka. Selain itu, kedelapan perempuan itu juga mendapatkan penghargaan dari dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM).
“Kita memberikan penghargaan baik dalam bentuk piagam penghargaan maupun sedikit tali asi dalam bentu uang. Dan kita juga menggunakan kelembagaan keuangan kita Bank Banten untuk berpartisipasi, karena di antara agenda kerja perempuan aspirtif itu ada kaitannya dengan pengembangan ekonomi,” kata Al Muktabar.
Al Muktabar mengaku yakin upaya yang dilakukan oleh para perempuan inspiratif tersebut diilhami oleh perjuangan RA Kartini. “Saya yakin inspirasi itu diilhami oleh perjuangan ibu kita Kartini. Ibu Kartini kalau kita lihat dari kesejarahannya luar biasa, menginspirasi kita semua, khususnya kaum perempuan atau wanita yang tampil pertama memperjuangkan bangsa ini.”
Al Muktabar berharap perjuangan tersebut dapat terus disebarkan dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh kaum wanita atau perempuan. “Negara memang telah menempatkannya secara sejajar dengan laki-laki, dan itu modal dasar pembangunan kita untuk terus mengisi pembangunan secara bersama-sama,” katanya.
Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Banten Tine Al Muktabar berharap agar peringatan Hari Kartini tidak hanya menjadi acara seremonial saja. “Kita harus mendapatkan filsafahnya dari Hari Kartini ini, bukan hanya memperingati dalam rangka seremoni saja tetapi kita juga harus memberi makna Hari Kartini ini dengan menciptakan Kartini-Kartini baru, Kartini-Kartini milenial yang bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara.”
Menurut Tine, peran perempuan sebagai penerus RA Kartini sangat diperlukan dalam pembangunan Indonesia, khususnya Provinsi Banten. “Tadi kita sudah mendapatkan delapan wanita inspiratif dari perwakilan kabupaten dan kota, dan itu menunjukkan peran perempuan sangat diperlukan dan luar biasa dedikasinya dalam membangun dan berkontribusi bagi masyarakatnya, dari aspek pendidikan, dari aspek sosial, dari aspek kesehatan, dari aspek lingkungan dan dari aspek pertanian,” kata Tine.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Sitti Ma’ani Nina menambahkan penghargaan kepada 8 perempuan inspiratif tersebut diberikan oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) di bawah pimpinan Iriana Joko Widodo.
“Alhamdulillah hari ini Pak Pj Gubernur dan juga Ibu Ketua TP-PKK hadir langsung memberikan penghargaan baik dari OASE KIM maupun dari Pak Pj Gubernur sendiri,” kata Nina.
Adapun kategori perempuan yang terpilih sebgai penerima para penerima penghargaan perempuan inspiratif tersebut diberikan kepada perseorangan perempuan WNI yang memiliki KTP Indonesia dan bekerja di Kabupaten/Kota terkait, diutamakan yang bekerja di daerah terpencil dan terluar, serta bukan seorang ASN, TNI, Polri, Ketua/Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta bukan seorang pejabat publik, bukan istri pejabat publik, serta mendapat pengakuan masyarakat.
“Syarat-syarat yang khusus adalah berdedikasi tinggi, memiliki komitmen pengabdian tinggi, relawan sosial yang berkatifitas dalam bentuk peningkatan kualitas hidup perempuan Indonesia, penggiat lingkungan hidup yang berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan juga penggiat pertanian,” jelasnya.
Delapan perempuan inspiratif yang mendapatkan Apresiasi dan penghargaan dari OASE KIM, Dirjen Otda Kemendagri dan Pemprov Banten tersebut adalah Ida Romdonah pada bidang Pertanian dari Kabupaten Pandeglang, Lisnawati pada bidang Pendidikan dari Kabupaten Lebak, Nur Hasanah pada bidang Kesehatan dari Kabupaten Tangerang, Eka Suciyati pada bidang Sosial Budaya dari Kabupaten Serang, Tuminah pada bidang Lingkungan Hidup dari Kota Tangerang, Atik Kartika pada bidang Pertanian dari Kota Cilegon, Nanih Sohari pada bidang Pendidikan dari Kota Serang, dan Samini pada bidang Kesehatan dari Kota Tangerang Selatan. (hen)