SERANG, beritaindonet-Seba Baduy tahun 2023 berlangsung ramai. Ribuan warga suku adat Baduy turun gunung untuk mendatangi “Ibu Gede” di Pemkab Lebak dan “Bapak Gede” di Pemprov Banten. Dalam kesempatan ini, Penjabat Gubernur Banten yang disebut mereka “Bapak Gede” berharap agar masyarakat bisa membangun Baduy, sehingga harapan akhirnya Indonesia maju.
“Kita membangun Baduy, Baduy maju. Kita membangun Lebak, Lebak maju. Lalu membangun Banten, Banten lebih maju. Lalu harapan kita adalah Indonesia maju,” ujar Penjabat Al Muktabar di sela sambutanya pada puncak acara Seba Baduy di halaman pendopo lama Gubernur Banten yang kini menjadi Museum Banten.
Bahkan Al Muktabar mengajak seluruh masyarakat Baduy untuk membangun peradaban dunia. “Dan kita bisa bersuka cita membangun peradaban dunia yang damai, sesuai cita-cita proklamasi dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.”
Menurut Al Muktabar, semua yang dilakukan bersama antara pemerintahan dan masyarakat suku adat Baduy dalam rangka NKRI. “Saya yakin para Puun yang mulia, dan kemudian Jaro Pemerintahan maupun Jaro Tanggungan 12 semua apa yang kita lakukan ini esensinya adalah dalam rangka kita satu kesatuan Negara Republik Indonesia. Tentu kita akan terus menjaga ini dengan segenap jiwa raga kita.”
Al Muktabar kembali menekankan ajaknya kepada masyarakat Baduy untuk bersama-sama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Kita semua, kita akan jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, ada di tangan kita bersama, ada di tangan masyarakat Baduy, ada di tangan masyarakat Lebak, ada di tangan masyarakat Provinsi Banten. Dan itulah Indonesia.”
Dalam kesempatan itu, Penjabat Gubernur Banten juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerbitkan Perda Desa Adat yang bertujuan untuk melindungan masyarakat suku adat Baduy dan juga pemanfaatan sumber daya alam. “Penjagaan atas alam di Baduy menjadi komitmen kita bersama. Bahwa kita juga telah menerbitkan Perda tentang adat. Lalu kemudian hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya alam, karena di lingkungan Baduy itu terkelola secara bersahabat dengan alam.”
Al Muktabar mengatakan bahwa masyarakat Baduy sudah mempunyai kesadaran sendiri dalam mengelola alam sekitarnya. “Ini saudara kita masyarakat Baduy sudah berkesadaran sendiri dalam tata kelola alam, dan itu akan kita jaga bersama.”
Sementara Ketua DPRD Banten Andra Soni menambahkan bahwa keinginan memiliki Perda Desa Adat sudah diungkapkan masyarakat Baduy pada acara Seba Baduy sebelumnya. “Dalam seba-seba sebelumnya disampaikan oleh masyarakat Baduy terhadap kebutuhan tentang perda tersebut.”
Andra Soni mengungkapkan bahwa masyarakat Baduy juga telah menunjukkan keharmonisan hubungan mereka dengan pemerintah. “Baduy kan sudah menunjukkan kepada kita bagaimana menjaga harmoni antara pemerintah dan masyarakatnya. Apa yang telah dilakukan masyarakat Baduy atau dikenal sebagai Urang Kanekes itu adalah melakukan Seba setiap tahun. Setiap tiga tahun kalau tidak salah, ada dua seba besar, Seba Gede, nah itulah cara mereka menunjukkan kepatuhannya kepada pemerintah, kepercayaannya kepada pemerintah, untuk bisa menjaga harmoni kehidupan di Provinsi Banten. Itu yang terjadi, dan Baduy menunjukkan kepada kita, mengajarkan kepada kita jadi bagaimana kita taat kepada pemerintah,” ujarnya usai puncak acara Seba.
Sementara dalam kesempatan yang sama, Jaro Pemerintahan dan Jaro Tanggungan 12 menyampaikan pesan leluhur untuk dapa menjaga alam, memelihara kelestarian hutan, dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Pelestarian, persatuan, dan kesatuan itu saja yang saya pinta. Mudah-mudahan kalau Bahasa Sunda disebut eling-eling supaya semua ingat bangsa, negara, dan agama,” ujar Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra.
Jaro Tanggungan 12 juga berharap agar pihaknya bisa terus berkerjasama dengan Pemerintah Provinsi Banten. “Baduy dan Provinsi Banten dapat bekerjasama, karena dari kita untuk kita harus dijaga supaya ada keseimbangan segala hal jangan sampai terjadi yang tidak diharapkan.” (hen)