SERANG, beritaindonesianet-Bupati Serang dan Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan ziarah ke Makam Bupati Serang pertama Brigjen KH. Syam’un yang juga pahlawan nasional. Ziarah sebagai rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Serang ke 496 yang jatuh pada 8 Oktober 2022.
Tatu beserta para pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dan para alim ulama berangkat dari halaman Pendopo Bupati Serang sekitar pukul 07:45 WIB dengan menggunakan tiga unit mobil bus dan kendaraan dinas. Tiba di Makam Brigjen KH. Syam’un tepatnya di Desa Kamasan, Kecamatan Cinangka pada Jum’at, 7 Oktober 2022 Tatu beserta rombongan langsung melaksanakan ziarah dan menabur bunga.
Tatu mengatakan bahwa pihaknya bersama jajaran Pemkab Serang, unsur Forkopimda baik Kapolres, Dandim serta para alim ulama Kabupaten Serang berziarah ke makam Bupati Serang pertama Brigjen KH. Syamun. “Ini merupakan rangkaian rutin yang biasa kita lakukan ketika memperingati hari ulang tahun Kabupaten Serang,”ujarnya kepada wartawan.
Ziarah dilakukan kembali, kata Tatu, setelah dua tahun terakhir tidak di laksanakan lantaran akibat pandemi covid-19. Dia bersyukur saat ini bisa di laksanakan kembali. “Alhamdulillah masyarakat disini sangat antusias,”katanya.
Rangkaian HUT Kabupaten Serang dengan ziarah untuk berdo’a bersama mendo’akan almarhum yang juga sebagai pahlawan nasional. “Kita doakan bersama almarhum Bupati pertama Kabupaten Serang diterima iman Islamnya juga di ampuni semua salah dan dosanya, kemudian diterima amal ibadahnya,”ucap Tatu.
“Kami disini yang melanjutkan pembangunan di Kabupaten Serang wabil khusus saya secara pribadi yang sekarang mengemban amanah sebagai bupati melanjutkan beliau, semoga diberi kemampuan untuk melanjutkan cita-cita para pendahulu, pejuang-pejuang khususnya di Kabupaten Serang untuk membangun Kabupaten Serang lebih baik lagi,”harap Tatu.
Terkait dengan kondisi areal makam Brigjen KH Syam’un, Tatu memastikan berangsur akan di tata. “Kita rapihkan, memang belum pemugaran besar besaran. Di dalam lebih nyaman mungkin nanti pertimbangannya dengan pihak Keluarga untuk misalnya ada renovasi besar-besaran harus ada izin dari keluarganya dan lain sebagainya,”ucapnya.
Sedangkan untuk kondisi atap, keramik dan lainnya, Tatu memastikan sudah dalam kondisi baik karena sudah dilakukan penataan dan sudah layak bagi para peziarah. “Ini salah satu potensi untuk di jadikan salah satu wisata religi karena banyak yang berkunjung, kenapa tidak kita rapihkan lagi supaya para peziarah lebih nyaman lagi,”jelas Tatu.(odeh)