CILEGON, beritaindonesiane-Peran keluarga sangat penting dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Dalam proses peningkatan itu, keterlibatan keluarga dalam mencegah terjadinya stunting sangat fundamental guna mewujudkan generasi yang berprestasi.
Hal itu disampaikan Al Muktabar pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tingkat Provinsi Banten Tahun 2022 di Kampung Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa (12/7/2022).
Al Muktabar mengungkapkan, Harganas ini tidak hanya diperingati sebagai momentum tahunan saja. Harganas harus dimaknai dalam rangka pengembangan sistem nilai-nilai yang ada di dalam keluarga itu sendiri.
“Karena sejatinya, jiwa kita itu terbentuk dari nilai-nilai sistem yang ada pada keluarga. Maka dari itu, pola asuh dalam keluarga sangat menentukan masa depan kita seperti apa nantinya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Al Muktabar, semangat Harganas memiliki makna-makna perjuangan. Karena hidup ini sendiri merupakan sebuah arena perjuangan. Dalam membangun sebuah keluarga, dibutuhkan sebuah perjuangan agar tercipta keluarga yang sejahtera.
“Dengan dibangunnya rasa cinta di dalam keluarga, maka kelak akan menumbuhkan suatu kebahagiaan. Dimana kebahagiaan tersebut merupakan bagian dari output dalam tatanan keluarga yang memberikan sesuatu dan menjadi inspirasi dalam menjalani kehidupan,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Al Muktabar juga menekankan, peran para kader PKK, Posyandu dan para pemangku kepentingan lainnya pada tingkat Desa dan Kelurahan menjadi penting dalam penanganan stunting.
“Kita akan sangat fokus ke arah penanganan stunting dan gizi buruk. Dengan kita fokus menjalankannya bersama-sama, insya Allah semuanya akan menjadi cepat tertangani dan lebih efektif,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris BKKBN Republik Indonesia Tavip Agus Rayanto menyampaikan dalam memperingati Harganas tahun ini diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum yang berkualitas untuk dapat bersama-sama dalam penanganan stunting.
Ia juga menuturkan saat ini BKKBN diminta menjadi ketua pelaksanaan penurunan angka stunting di Indonesia, oleh karena itu dirinya meminta kepada semua pihak untuk dapat mendukung dalam upaya penanganan stunting.
“Harganas ini menjadi momentum yang berkualitas, khususnya peringatan ini sebagai refleksi dan apresiasi negara kepada peran keluarga dalam membangun sumber daya manusia Indonesia,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Pelaksanaan Peringatan Harganas Tingkat Provinsi Banten yang juga Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Dadi Ahmad Roswandi mengatakan setidaknya terdapat tiga tujuan utama dalam peringatan Harganas tahun ini
“Harganas ini sendiri dengan tujuan, pertama mewariskan semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa, kedua tetap menghargai dan keluarga diperlukan bagi kesejahteraan bangsa ketiga membangun keluarga menjadi keluarga yang bekerja keras dan mampu berbenah diri menuju keluarga sejahtera,” ujarnya.
“Stunting berdampak pada kondisi anak, sehingga berdampak juga pada masa depan anak itu sendiri, sehingga dalam kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta semua stakeholder dalam keluarga dapat meningkatkan peran sertanya dalam pencegahan stunting,” tambah Dadi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Siti Ma’ani Nina mengatakan, sebagaimana arahan Bapak Pj Gubernur Banten dalam penanganan stunting dilakukan melalui pendekatan tiga level. “Level pertama Melakukan pemberian makanan langsung, untuk kategori gizi buruk, gizi kurang, dengan pendampingan tenaga ahli gizi ” kata Nina.
Saat ini, kata Nina, penanganan stunting, gizi buruk, dan gizi kurang akan dilakukan secara bersama- sama dengan menggerakan orang tua asuh, selanjutnya level pemberdayaan keluarga dan level pembentukan kelompok.
Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif dengan pelaksanaan 8 aksi konvergensi/Aksi terintegrasi.
Dalam peringatan Harganas ke-29 tingkat Provinsi Banten tersebut diiringi dengan rangkaian pengukuhan dan pemberian penganugerahan, di antaranya Peresmian BANTEN ASIK (Atasi Stunting Dengan Kolaborasi), Pengukuhan Bunda GenRe Sebagai Duta Penurunan Stunting, Pemberian Penghargaan kepada pembina GenRe terbaik tingkat Provinsi Banten, serta yang lainnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Siti Ma’ani Nina mengatakan, sebagaimana arahan Bapak Pj Gubernur Banten dalam penanganan stunting dilakukan melalui pendekatan tiga level. “Level pertama Melakukan pemberian makanan langsung, untuk kategori gizi buruk, gizi kurang, dengan pendampingan tenaga ahli gizi ” kata Nina.
Saat ini, kata Nina, penanganan stunting, gizi buruk, dan gizi kurang akan dilakukan secara bersama- sama dengan menggerakan orang tua asuh, selanjutnya level pemberdayaan keluarga dan level pembentukan kelompok.
Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif dengan pelaksanaan 8 aksi konvergensi/Aksi terintegrasi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Walikota Cilegon Helldy Agustian, Walikota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah, Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Banten M Tranggono, Plt Inspektur Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara serta tamu undangan yang lainnya.(hen)