BANDARLAMPUNG, beritaindonesianet – Forum Komunikasi Putra Putri Indonesia Bersatu (FKPPIB) Provinsi Lampung melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan menyatakan komitmen untuk mengambil peran dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan FKPPIB Lampung Pramaishela Nabilah Putri didampingi Wakil Ketua Sukma Wulan Suci menjelaskan sebagai langkah awal, pihaknya telah memulai kampanye “Stop Kekerasan dan Pelecehan Seksual” melalui platform media sosial.
“Kampanye tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran generasi muda, baik perempuan maupun laki-laki untuk bersama-sama melakukan pencegahan pelecehan dan kekerasan seksual dengan cara mengedukasi diri terkait fakta kekerasan seksual, serta membantu para korban untuk mendapatkan akses pendampingan dan perlindungan,” ujar Nabila.
Dalam rangka memantapkan peran tersebut, FKPPIB melakukan diskusi dengan Lembaga Advokasi Perempuan Damar Lampung di Sekretaris Damar, Bandarlampung, Jumat (7/12/2021).
Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Damar Ana Yunita memberikan apresiasinya kepada FKPPIB yang mau berkontribusi dalam pencegahan kekerasan seksual. Menurutnya, kasus kekerasan seksual kini banyak dialami oleh remaja usia pelajar dan mahasiswa, sehingga butuh generasi muda pula untuk merangkul dan menyosialisasikannya.
“Kami mengapresiasi kehadiran teman-teman FKPPIB, kami juga sangat terbuka untuk bersinergi, termasuk memberikan pembekalan,” ujar Ana.
Ana mengatakan butuh pemahaman yang utuh serta sudut padang yang berbeda dalam melakukan pendampingan terhadap korban kekerasan seksual. Banyak kasus yang tidak tertangani dengan baik karena korban justeru mengalami tekanan saat menyuarakan apa yang dialami.
Ana juga menyebut saat ini masih ada anggapan di kalangan kaum laki-laki bahwa bisa ‘menyentuh’ wanita merupakan perilaku yang membanggakan. Ia berharap, FKPPIB dapat terus mengkampanyekan narasi-narasi pencegahan kekerasan seksual kepada generasi muda, terutama kepada laki-laki bahwa laki-laki yang baik adalah yang menghormati dan menjaga perempuan.
Hal tersebut diamini oleh Koordinator FKPPIB Lampung Tezza Aldiano Giovanny. Menurutnya upaya pencegahan pelecehan dan kekerasan seksual bukan hanya tanggung jawab kaum perempuan tapi juga laki-laki.
“Kami sebagai laki-laki juga harus ambil peran karena masih banyak stigma tentang kekerasan seksual yang menyudutkan kaum perempuan, di sisi lain laki-laki banyak yang tidak acuh dan lepas tanggung jawab. Perlu adanya kesadaran dan pemahaman dari kedua belah pihak,” ujarnya.
Tezza berharap dengan sinergi yang dibangun bersama Lembaga Advokasi Perempuan Damar, FKPPIB dapat membekali diri dengan optimal serta memahami mekanisme pendampingan tepat yang dapat diberikan kepada korban pelecehan dan kekerasan seksual. “Tindakan preventif atau pencegahan tentu menjadi fokus utama,” tandas Tezza. (nur)