RANGKASBITUNG, beritaindonesianet – Wakil Gubernur Banten Andika berharap BKOW (badan koordinasi organisasi wanita) Banten berperan aktif dan berkontribusi besar dalam pembangunan gender di Provinsi Banten. Mulai dari sektor politik, ekonomi, dan publik. Tingkat keterwakilan perempuan dalam proses pengambilan kebijakan publik dapat meningkatkan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang digunakan sebagai ukuran keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan publik.
“Karena itu, segenap pengurus BKOW Provinsi Banten diharapkan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan peran-peran institusional perempuan dalam sektor politik, ekonomi dan publik,” kata Andika dalam sambutannya saat menghadiri acara HUT ke-18 BKOW Banten di Ponpes Irsyadul Hamdi, Rangkasbitung, Lebak, Selasa (9/11).
Menurut Andika, Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen terhadap penyelenggaraan pembangunan berbasis gender guna terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender. Kesetaraan gender akan mempercepat proses pembangunan terutama kaitannya dalam pembangunan sumber daya manusia. Komitmen dimaksud, lanjutnya, mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 10 tahun 2005 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah dan Peraturan Gubernur Banten Nomor Nomor 80 Tahun 2014 tentang Percepatan Pengarusutamaan Gender Melalui Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender di Provinsi Banten.
Lebih jauh Andika mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten telah meraih penghargaan berupa Anugerah Parahita Ekapraya (APE) sebanyak 7 kali. Kondisi inilah yang menjadi bukti bahwa program-program pembangunan yang sudah dilaksanakan di Banten, kata Andika, memang dilakukan dengan berpedoman pada strategi pengarusutamaan gender. “Karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini saya berharap BKOW Provinsi Banten senantiasa terus meningkatkan peran-peran institusional perempuan dalam sektor publik khususnya melalui perencanaan pembangunan responsif gender,” imbuhnya.
Pada sektor ekonomi, Andika melanjutkan, Pemprov Banten berharap BKOW Provinsi Banten berperan dalam pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan perempuan yang dapat membantu masyarakat terdampak covid-19 serta membantu pemerintah daerah meningkatkan perekonomian daerah. Selain itu UMKM perempuan juga sangat penting sebagai salah satu motor penggerak perekonomian dan kemajuan sosial. Andika berharap ke depan BKOW Provinsi Banten Banten memiliki program kerja pemberdayaan kewirausahaan perempuan yang dapat diintegrasikan dengan program perlindungan sosial dan pemberdayaan UMKM perempuan khususnya dalam platform ekonomi digital.
Usai acara, kepada pers Ketua BKOW Banten Adde Rossi Choerunnisa mengaku pihaknya sudah sejalan dengan harapan Wagub Andika dalam sambutannya. Hal itu, kata wanita yang juga Anggota Komisi III DPR RI (Dapil Banten I) ini di antaranya terlihat dari sejumlah kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-18 BKOW kali ini.
Istri Wagub Andika ini menyebut pada acara tersebut pihaknya di antaranya menggelar advokasi kepada ibu rumah tangga terkait stunting, yang ditujukan untuk meningkatkan pemahaman ibu-ibu untuk mengolah dan menyajikan makanan bergizi dengan menggunakan produk lokal,sehingga layak dikonsumsi anak, agar tumbuh secara baik. “Sengaja kami mengundang chef Reza untuk demo mengajarkan memasak makanan bergizi untuk konsumsi anak-anak,” kata wanita yang biasa disapa Aci ini.
Selanjutnya Aci menyebut pihaknya juga melaksanakan bazar produk industri rumahan dari perempuan pelaku industri rumahan kabupaten lebak yang merupakan wujud dari pembangunan ekonomi kaum perempuan. “Ke depan kami berkomitmen untuk lebih dapat berkontribusi lagi sebagaimana harapan Pak Wagub,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Sitti Maani Nina mengajak
BKOW untuk bersama-sama menggalakan stop perkawinan anak. “Karena stop perkawinan anak sebagai salah satu upaya untuk mencegah stunting,” ujarnya.
Nina juga berharap BKOW bisa berperan aktif dan berpartisipasi dalam pemberdayaan perempuan melalui Industri rumahan. “Dengan cara ini, perempuan dapat meningkatkan perekonomian keluarga,” ujarnya.
Menurut Nina, BKOW bisa ikut serta mensosialisasikan terkait perlindungan perempuan dan anak melalui pencegahan agar mengurangi KDRT.
Selain itu, Nina juga minta BKOW turut didalam mengkampanyekan pemberian ASI ekslusif.
Terakhir, sebagai mitra pemerintah daerah, BKOW juga diharapkan bisa memberikan sosisalisasi pentingnya 1000 hari pertama kehidupan untuk anak.
(hen)