BANDARLAMPUNG, beritaindonesianet – Oktober 2021 inflasi Provinsi Lampung catat 0,10 persen. Kenaikan harga minyak goreng, cabai rawit, cabai merah, baja ringan dan cumi-cumi ditengarai jadi komoditas penyumbang inflasi.
“Kenaikan harga minyak goreng disebabkan oleh masih berlanjutnya peningkatan harga komoditas CPO dunia sebagai bahan baku utama. Sementara itu, kenaikan harga aneka cabai disebabkan oleh mulai terbatasnya pasokan yang didorong oleh faktor cuaca dan mulai berakhirnya masa panen. Lalu untuk peningkatan harga baja ringan terjadi karena adanya kenaikan harga produksi akibat adanya peningkatan harga alumunium dunia sebagai bahan baku utama konstruksi bangunan. Terakhir, peningkatan harga cumi-cumi didorong oleh terbatasnya hasil tangkapan nelayan akibat faktor
cuaca, ” jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Lampung Budiharto Setyawan lewat rilis yang dikirimkan, Selasa 2 November 2021.
Lebih lanjut Budiharto memaparkan kedepannya KPw BI prediksi inflasi tetap terkendali 3±1%. Dengan catatan ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
“Pertama, risiko berlanjutnya kenaikan harga minyak goreng seiring dengan
peningkatan harga komoditas CPO Dunia. Kedua, potensi peningkatan harga beras seiring berkurangnya pasokan memasuki masa tanam gadu. Ketiga, mulai meningkatnya harga komoditas
hortikultura seiring dengan berakhirnya masa panen dan masuknya musim penghujan. Keempat, mulai meningkatnya harga komoditas hortikultura seiring dengan berakhirnya masa panen dan masuknya musim penghujan. Kelima, mulai meningkatnya permintaan masyarakat yang didorong
oleh pelonggaran status PPKM Provinsi Lampung, ” urai mantan Kepala KPw BI Provinsi Banten itu detail. (kus)