BANDARLAMPUNG, beritaindonesianet- Akhir Agustus 2021 mencatat sejarah baru pertumbuhan investor saham. Sebanyak 2.697.832 Single Investor Identification (SID) alias investor saham baru jadi rekor tertinggi sepanjang sejarah 44 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia. Tumbuh pesat hanya dalam delapan bulan saja dibanding tahun sebelumnya yang mencatat 590.658 SID.
“Optimalisasi digital yang dimulai sejak 2019 lanjut dimaksimalkan pada 2020 kemarin ditambah dengan sinergi serta kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan pasar modal menjadi kekuatan pengembangan investor pada 2021. Hal-hal tersebut menjadi alasan utama bagi pesatnya peningkatan jumlah investor baru pada tahun ini, ” jelas Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi lewat rilis yang diterima redaksi hari ini, Jumat 3 September 2021.
Rekor baru pertumbuhan investor saham tersebut beriringan pula dengan pertumbuhan SID Pasar Modal Indonesia. Jumlah investor baru pasar modal sampai dengan 31 Agustus 2021 tercatat mencapai 2.219.712. Naik hampir 2 kali lipat dari pencapaian tahun lalu sehingga total investor yang dimiliki pasar modal saat ini mencapai 6.100.525 investor.
“Fokus Self Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari BEI, PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengakselerasi transformasi digital pada tahun 2019 dan 2020 telah berdampak positif bagi terciptanya tonggak baru pencapaian Pasar Modal Indonesia tersebut, ” tambah Inarno.
Rekor bersejarah tersebut sejalan dengan arahan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen pada akhir tahun lalu. Saat itu Hoesen mengatakan bahwa BEI bersama seluruh pemangku kepentingan di Pasar Modal Indonesia perlu melanjutkan pengembangan pasar modal yang berkelanjutan melalui inovasi yang visioner dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi seiring dengan situasi pandemi COVID – 19 di Indonesia.
Pengembangan tersebut dapat diimplementasikan pada berbagai fitur dan layanan ‘mesin perdagangan’ BEI, media interface investor yaitu aplikasi online trading milik Anggota
Bursa serta edukasi secara masif melalui media sosial, social media influencer, komunitas, dan kelas-kelas Sekolah Pasar Modal (SPM) yang dilaksanakan secara daring.
Hoesen juga mengatakan bahwa stabilitas dan kekuatan Pasar Modal Indonesia hanya bisa terwujud jika investor domestik, terutama ritel, bangkit menjadi tuan rumah di negeri sendiri yang terefleksi dari berbagai data pencapaian di Pasar Modal Indonesia.
Pada kesempatan selanjutnya, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menambahkan berkat kegiatan edukasi masif yang dilakukan oleh BEI bersama seluruh stakeholders Pasar Modal Indonesia, berbagai pencapaian pecah rekor telah diperoleh. Diantaranya peningkatan jumlah SID saham maupun SID pasar modal, peningkatan jumlah investor yang aktif bertransaksi, peningkatan aktivitas investor domestik ritel dari sisi frekuensi dan nilai transaksi hingga kepemilikan saham tahun ini yang semakin didominasi oleh investor domestik.
“Peningkatan jumlah investor baru juga diikuti dengan meningkatnya aktivitas investor. Seluruh indikator per Agustus 2021 menunjukkan bahwa aktivitas investor meningkat, yang diantaranya adalah rata-rata investor aktif per hari mencatatkan peningkatan dua kali lipat menjadi 198.858 dari 94.704 SID. Lalu rata-rata investor aktif per bulan turut meningkat hampir tiga kali lipat menjadi 641.442 SID dari yang tadinya 293,886 SID, ” papar Hasan rinci.
Penetrasi digital juga aktif membuka jalan distribusi investor menjadi semakin merata dan berangsur tidak terpusat lagi di pulau Jawa. Data Juli 2021 menandakan konsentrasi investor di Pulau Jawa berkurang jadi 69 persen dibanding dari tiga tahun sebelumnya yang berada diangka 74 persen. Komposisi investor juga semakin bergerak ke usia muda, karena sekitar 80% investor di pasar modal merupakan milenial dan gen z. (kus)