YOGYAKARTA, beritaindobesianet- HAPKIDO Indonesia melaksanakan pendidikan & pelatihan (DIKLAT) VII dan penyegaran pelatih untuk pelatih tingkat nasional, pada tanggal 27 hingga 29 Agustus 2021 di Hotel Forriz – Yogyakarta dan di HAPKIDO Indonesia Training Center.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua KONI Propinsi DIY yaitu Prof. Dr. H. Joko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO dan diikuti 20 orang pelatih dari 18 pengurus daerah HAPKIDO seluruh propinsi di Indonesia, dengan menerapkan prokes COVID-19 yang ketat sesuai regulasi pemerintah.
“Pada kesempatan itu, Prof. Dr. H. Joko Pekik Irianto, M.Kes., AIFO juga memberikan presentasi mengenai strategi pelatih menghadapi PON XXI tahun 2024,” ungkap Widi Nugroho Sahib selaku Direktur LITBANG dari PPHI (Pengurus Pusat HAPKIDO Indonesia).
“Sebagai pimpinan pelatih pada DIKLAT ini adalah : Vincentius Yoyok Suryadi, yang memegang gelar Master HAPKIDO Internasional, yang juga selaku Direktur Teknik pada PPHI dengan didampingi asistensi 2 orang pelatih tingkat nasional, yaitu : Sabeum Nugroho dan Sabeum Indra,” ujar Widi Nugroho Sahib.
Latar belakang kegiatan ini, sesuai rencana kerja dari GBPH H. Prabuksumo, S.Psi. selaku Ketua Umum PPHI yang memiliki komitmen untuk melaksanakan program kerja PPHI, dan agenda rutin tahunan, serta kaderisasi pelatih baru maupun mengolahkembangkan kapabilitas pelatih HAPKIDO tingkat nasional yang telah ada selama ini, sesuai standar dunia serta terregistrasi resmi di PPHI,” kata Widi Nugroho Sahib.
“HAPKIDO sebagai cabang olahraga bela diri yang telah resmi tercatat di KONI ini, mendapat dari GBPH Prabukusumo, yang juga menjabat sebagai President of SEAHU (South East Asia HAPKIDO Union), yang kemudian dikelola PPHI dengan integritas tinggi, profesional, berprestasi dan sesuai standar dunia, serta diimplementasikan oleh semua pengurus, pelatih, hingga atlit HAPKIDO di Indonesia,” tambah Widi Nugroho Sahib.
Menurut Master Vincentius Yoyok Suryadi, selaku founder dari olah raga bela diri HAPKIDO di Indonesia, tujuan DIKLAT yaitu untuk meningkatan mutu pelatih dan standarisasi tingkat nasional, kaderisasi pelatih yang berkualitas dan tersertifikasi di seluruh propinsi, sebagai coaching clinic untuk calon coach di eksibisi PON XX Papua, serta silaturahmi antar praktisi HAPKIDO. Dijelaskan oleh GBPH Prabukusumo bahwa pendanaan DIKLAT ini seluruhnya berasal dari swadaya peserta DIKLAT yang dikoordinir oleh panitia pelaksana.
“Dalam waktu 6 tahun sejak HAPKIDO Indonesia berdiri, telah berhasil menunjukan prestasi yang membanggakan yaitu melaksanakan 4 kali kejuaraan nasional, dan mengikuti 3 kali kejuaraan internasional sekaligus meraih Juara Umum di Singapura, Juara Umum Kedua di Korea Selatan, dan Juara Umum di Hongkong,” ungkap GBPH Prabukusumo, “yang menambah harum nama Indonesia di prestasi olahraga tingkat dunia, selain karena perkembangan HAPKIDO di Indonesia selalu mendapat atensi positif dari President of World HAPKIDO Martial Art Federation. ”
HAPKIDO Siap Melaksanakan Eksibisi di PON XX Papua
“HAPKIDO akan tampil pada tanggal 25 September 2021 sebagai eksibisi di PON XX Papua,” tambah Widi Nugroho Sahib, “untuk itu dihaturkan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pengurus KONI Pusat, PB PON Papua, Ketua Umum dan seluruh Pengurus HAPKIDO Indonesia, serta Bapak Ir. Rustan Saru, MM selaku Wakil Walikota Jayapura yang menjadi Ketua Pengda HAPKIDO Propinsi Papua yang bertindak sebagai Ketua Panitia Pelaksana Eksibisi HAPKIDO di PON Papua.”
Menurut Widi Nugroho Sahib, sesuai strategi yang diamanatkan oleh Ketua Umum PPH, bahwa kegiatan di PON XX Papua dikarenakan HAPKIDO masih sebagai cabor eksibisi maka semua anggaran pelaksanaannya berasal dari swadana tiap pengda HAPKIDO, sedangkan pada PON XXI Aceh anggarannya berasal dari pemerintah. “Untuk itu masing – masing pengda HAPKIDO memiliki lebih banyak waktu untuk bersinergi dengan KONI Daerah mempersiapkan setiap kontingennya supaya semakin maksimal dalam prestasi di PON XXI Aceh,” ujar Widi Nugroho Sahib.(kus)