Lampung Selatan – Mau melahirkan di puskesmas, warga desa Sukajaya kecamatan Katibung kabupaten Lampung Selatan terpaksa melahirkan diatas mobil lantaran puskesmas rawat inap di kecamatan tersebut tidak terlihat ada petugas medis yang jaga walau sudah dipanggil berkali kali pada Sabtu (31/5) pukul 07.00 WIB.
Ibu rumah tangga yang hendak melahirkan anak pertamanya Ety (30) sudah merasakan sakit luar biasa namun karena puskesmas petugas medisnya terlihat tidak ada yang piket, akhirnya Ety diputuskan oleh keluarganya dibawa ke puskesmas di Bandar Lampung namun dalam perjalanan melahirkan di atas mobil.
“Karena tak ada petugas medis di puskesmas rawat inap Katibung, keluarga pun memutuskan membawa pasien kerumah bersalin yang ada di Bandar Lampung, Namun saat diperjalanan Ety yang sejak Sabtu pagi sekitar pukul 07:00 WIB tengah mengalami kontraksi akhirnya melahirkan didalam mobil di perbatasan Desa Babatan dan Tarahan saat menuju Bandar Lampung, karena sudah lahir di dalam mobil ke Bandar Lampung masih jauh kami putuskan balik arah ke puskesmas lagi karena kami pikir kalau jam 9 pagi masa belum datang juga petugasnya,” ujar Rohman
Pada pukul 09:00, petugas puskemasnya belum ada juga, kami tunggu sekitar setengah jam nampaknya belum juga datang. Saya melihat darah di muka cucu saya mulai kering dan anak saya mulai pucat wajahnya , kami memutuskan untuk di bawa ke rumah bidan.
Sesampainya di rumah bidan, bayi dan ibunya langsung ditangani oleh bidan, untuk dilakukan pemotongan tali pusar dan dimandikan. setelah beristirahat selama 3 jam dan melihat keadaan bayi dan ibunya telah sehat, sekitar pukul 13:15 WIB bidan mengizinkan pulang.
Untuk memastikan biayanya, Rohman menanyakan biaya administrasi ke bidan tersebut, sang bidan menyodorkan kwitansi biyaya persalinan sebesar Rp 1500.000 ( Satu juta Lima ratus ribu rupiah ).
Lalu Rohman menyampaikan ke bidan bahwa bapak sang bayi mempunyai kartu BPJS dari perusahaan tempat dia bekerja.
Setelah mendengar ada kartu BPJS sang bidan meminta persyaratan BPJS setelah itu bidan memberikan potongan sebesar 700.000 untuk biaya persalinan, jadi orang tua bayi, masih di kenakan bayaran sebesar Rp 800.000
( Delapan ratus ribu rupiah ),” Jelas Rohman
Rohman berharap kepada KUPTD ( kepala Unit pelaksanaan Teknis Dinas ) puskesmas Rawat Inap setempat untuk menegur keras, sekaligus memberikan sangsi kepada petugas yang di jadwal piket pada hari itu, karena tidak disiplin waktu dalam bertugas. Rohman berharap pada pemerintah daerah supaya dapat meringankan beban anaknya tersebut. (Kus)