Internasional – Menteri Imigrasi Kanada, Ahmed Hussen, mengatakan bahwa negaranya akan menampung sekitar 750 mantan budak dari Libya sebagai pengungsi (6/2).
“Pada 2017, dunia dikejutkan oleh gambar mengerikan dari orang-orang yang dijual sebagai budak di Libya,” kata Husen dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.
“Kanada adalah salah satu dari sedikit negara yang bekerja sama dengan UNHCR untuk menampung para pengungsi yang berasal dari Libya dan menawarkan rumah baru bagi mereka di Kanada,” kata Hussen, yang juga mantan pengungsi dari Somalia.
Jumlah imigran yang melarikan diri melalui Libya untuk sampai ke Eropa memang dilaporkan meningkat sepuluh kali lipat sejak kejatuhan Moamer Kadhafi pada 2011.
Mereka mencuri perhatian khususnya pada tahun 2017, ketika banyak kapal karam di Laut Mediterania dan kemunculan laporan CNN yang menunjukkan pasar budak Libya.
“(Kanada) juga mengambil tindakan untuk menampung 100 pengungsi dari Nigeria, yang diselamatkan dari pusat penahanan imigran Libya, termasuk korban penyelundupan manusia. Beberapa orang sudah tiba di Kanada,” kata Hussen.
Tahun lalu, laporan PBB yang ditujukan kepada 15 anggota Dewan Keamanan dan dilihat oleh AFP, menegaskan bahwa krisis imigrasi ini terjadi akibat kekacauan politik dan perdagangan manusia yang berkembang pesat di Libya.
“Penduduk Kanada selalu menyambut para pendatang baru, dan tindakan mulia itu telah membantu mereka dengan menawarkan perlindungan bagi para imigran yang melarikan diri dari tindak penganiayaan, teror, dan perang,” tutur Hussen. (syf/has/cnn)