Internasional – Pasukan Israel memasuki kota Palestina, Ramallah pada Senin (10/12) dan menggerebek kantor berita resmi Palestina.
Dilansir dari AFP, saksi mata mengatakan kejadian ini sehari setelah orang-orang bersenjata Palestina melukai beberapa warga Israel di dekat pemukiman.
Tujuh orang terluka dalam penembakan oleh kelompok bersenjata Palestina di halte bus dekat pemukiman Ofra di Tepi Barat. Bahkan, dokter terpaksa membantu kelahiran bayi prematur dari salah satu pejabat yang terluka.
Tentara Israel memasuki Ramallah di pagi hari, dengan bentrokan yang pecah beberapa ratus meter dari rumah presiden Palestina Mahmud Abbas.
Mereka menyita rekaman kamera keamanan sebuah gedung di dekatnya. Dua orang terkena peluru tajam selama bentrokan.
Tentara kemudian menggerebek markas Wafa, kantor berita resmi Palestina, termasuk kantor fotografi dan penyuntingan, sebuah pernyataan dari kantor berita itu.
Pejabat senior Palestina Saeb Erekat di Twitter mengecam serangan itu sebagai kampanye yang disengaja dan nekat yang dipimpin oleh pemerintah Israel dan pasukannya terhadap rakyat Palestina.
Seorang juru bicara tentara mengatakan dia tidak bisa mengomentari serangan Ramallah. Sebelumnya, serangan Palestina terhadap Israel terjadi secara sporadis di Tepi Barat.
Pada 26 November, seorang Palestina menabrak tentara Israel dengan sebuah mobil dan melukai tiga dari mereka. Penyerang dalam insiden itu kemudian dibunuh oleh pasukan Israel. (age/cnn)