Serang – Pemprov Banten berharap Ekonomi Kreatif (Ekraf), dapat menjadi pendongkrak perekonomian masyarakat di Bumi Jawara.
“Ekonomi kreatif di Banten, memiliki potensi besar untuk dikembangkan,” kata Andhika Hazrumy, Wagub Banten, Selasa (19/11/2018).
Menurutnya, Ekraf bertumpu pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kreativitas anak muda yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan disekitarnya. Sehingga bisa mengurangi angka pengangguran dan menaikkan pendapatan masyarakat.
Sehingga siapapun, baik pemerintah kabupaten kota, dan institusi lainnya harus mendukung industri kreatif yang ada di Banten, baik dalam bentuk perizinan dan lainnya.
Andhika memaparkan, data yang dimilikinya, pada bukan Maret 2017, Bekraf RI meliris survei bahwa Banten menjadi salah satu daerah pengekspor ekonomi kreatif ke Amerika Serikat dan berbagai negara di Eropa serta Asia.
Nilai ekspor ekonomi kreatif Provinsi Banten mencapai US$ 3,04 miliar atau 15,66 persen dari total nilai ekspor ekonomi kreatif yang mencapai US$ 19,4 miliar.
“Pemuda terus berkarya dengan kreativitas dan inovasi, menghasilkan terobosan-terobosan baru dalam penguatan dan pengembangan pada berbagai aspek kehidupan di masyarakat,” terangnya.
Bonus demografi Indonesia, berupa SDM yang kebanyakan pemuda, sekitar 70 persen, harus bisa digunakan oleh pemerintah dan berbagai institusi, untuk memajukan bangsa Indonesia.
Pemerintah Provinsi Banten dalam RPJMD 2017-2022, menetapkan prioritas pembangunan pada peningkatan SDM, khususnya peningkatan aksesibilitas dan pendidikan.
Pemprov Banten telah menetapkan Perda Nomor 10 Tahun 2014, tentang Pembangunan Kepemudaan, dengan menetapkan sedikitnya dua persen anggaran APBD untuk program kepemudaan.
“Khususnya dalam pengembangan ekonomi kreatif pada bidang pariwisata, lingkungan, olahraga, musik, teknologi, wirausaha, pendidikan, kesehatan, dan pertanian,” jelasnya.