SERANG, beritaindonesianet – Mulai maraknya berbagai informasi politik yang beredar menjelang pemilihan presiden 2019 membuat banyak pihak waspada. Apalagi, ada saja kasus dari informasi tersebut yang ternyata tidak benar atau berita hoaks.
Menyikapi ini, Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi Banten waspada, salah satunya dengan mengonsolidasikan para kader mereka di lapangan, yang juga menjadi muharik (pengurus masjid) sehingga bisa mempunyai wawasan untuk menangkal berita berbau politik dan hoaks ini.
“ini merupakan pelatihan kader penggerak Nahdatul Ulama,” kata Ketua Tanfidiyah PWNU Provinsi Banten periode kepengurusan tahun 2018-2023 H. Bunyamin di sela-sela acara Pelatihan Kader Penggerak Nahdatul Ulama Muharik Masjid dan Dakwah, Pengurus Nahdatul Ulama Banten di aula Masjid Al Bantani, di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Sabtu (6/10).
Menurut H. Bunyamin, saat ini banyak paham dan pendatang baru yang bermunculan. Karena itu, ia berharap kader NU yang berada di lapangan bisa mempertahankan paham ahlusunawaljamaah ahnadiyah dan juga bisa melesarikannya.
Apalagi, kata Bunyamin, saat ini banyak beredar berita hoaks, terutama di media sosial. Karena itu, pihaknya menambah wawasan para peserta agar mengetahui bagaimana cara mengetahui dan menangkal berita hoaks. “Sekarang marak di medsos berita hoaks, makanya kami menekankan kepada peserta untuk menghindari hoaks, dan kita menangkal hoaks,” ujarnya.
Sementara Ketua panitia Sardani Arahma menanmbahkan jika pihaknya sengaja mengumpulkan dan menambah wawasan para pengurus pengurus masjid agar bisa mengetahui tentang berita hoaks dan juga mewaspadai adanya pemberitan informasi politik melalui kegiatan masjid. “Kami tidak mau masjid dijadikan tempat berpolitik, apalagi masjid kan sering dipakai untuk berdakwah, dan juga tempat mengumumkan berbagai informasi masyarakat.” Karena itu, selain acara pelatihan, ratusan para muharrik ini juga melakuan deklarasi anti hoaks dan pembai’atan.
Acara ini bertemakan PKPNU Muharrik Masjid dan Dakwah, peranan ta’mir masjid dan khatib dalam rangka menangkal hoaks dan isu sara di tahun politik 2019. Rencananya, 200-an perserta akan menghikuti acara dari Jumat – Minggu (5-7/ 10).
Adapun materi yang diberikan kepada peserta antara lain Aswaja An-Nahdliyyah: Fikrah, Amaliyah, dan Harokah oleh PWNU Banten, Penguatan Harokah Da’i di Era Milenial oleh Dr. H. Moch Bukhori Muslim, Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyyin oleh Drs. H. Mansur Syaerozi, Peran Kelembagaan NU dalam Menangkal Hoaks dan Isu Sara di Tahun Politik oleh Drs. H. Ibnu Hazen dan Kombes Pol. Zaenuri, dan RTL oleh Ali Sobirin. (hen)