Kesehatan – Puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang dilakukan oleh jutaan umat muslim di dunia. Puasa dilakukan dari mulai waktu subuh hingga magrib. Selama kurang lebih 13 jam tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman hingga akhirnya waktu berbuka puasa tiba. Lewat berbagai penelitian, terbukti bahwa puasa dapat membawa kebaikan bagi kesehatan tubuh. Salah satu manfaat puasa bagi kesehatan adalah memperbaiki profil lipid yang berkaitan dengan kolesterol tinggi di dalam tubuh.
Kolestrol merupakan suatu substansi lemak yang berguna untuk mendukung fungsi sel serta produksi hormon. Kolesterol tinggi merupakan pemicu penyakit jantung dan pembuluh darah. Untungnya, kolesterol di dalam darah dapat dikontrol dengan cara menurunkan jumlah kolesterol jahat dan meningkatkan jumlah kolesterol baik di dalam tubuh. Beberapa penelitian mendapatkan hasil bahwa puasa dapat meningkatkan jumlah high-density lipoprotein (HDL) dan menurunkan jumlah low-density lipoprotein (LDL) di dalam darah.
Perbedaan HDL dan LDL
Kolesterol tidak dapat larut di dalam darah, sehingga membutuhkan sel pembawa atau pengangkut yang disebut lipoprotein agar kolesterol dapat ditransportasikan ke dan dari sel. HDL dan LDL merupakan zat pengangkut tersebut.
Kolesterol HDL dikenal sebagai kolesterol baik yang bertugas menangkap kolesterol yang bebas di pembuluh darah, untuk kemudian dibawa ke dalam hati dan diproses lebih lanjut. Jumlah HDL yang tinggi baik bagi tubuh.
Sedangkan LDL merupakan kolesterol yang mudah sekali menempel di dinding pembuluh darah sehingga berisiko menimbulkan plak aterosklerosis yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Oleh sebab itu, LDL lebih dikenal sebagai kolesterol jahat. Kebalikan dengan HDL, jumlah kolesterol LDL yang tinggi malah kurang baik bagi tubuh.
Manfaat puasa untuk menurunkan kolesterol
Ada sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 32 orang di Maroko yang sedang berpuasa, yang diterbitkan di jurnal kesehatan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan jumlah kolesterol total hingga 7,9 persen selama bulan Ramadan dibandingkan dengan nilai kolesterol total di bulan lain selain Ramadan. Selain itu, dari penelitian ini juga didapatkan nilai kolesterol HDL meningkat sebanyak 14,3 persen pada akhir Ramadan dan nilai kolesterol LDL menurun sebanyak 2,6 persen pada hari ke-29 bulan Ramadan.
Namun, pada penelitian yang dijelaskan di atas, para partisipan yang menjalani penelitian mengonsumsi lebih sedikit lemak di bulan puasa, dengan lebih memilih jenis lemak tak jenuh dibandingkan lemak jenuh. Lemak jenuh adalah lemak yang ditemukan pada protein hewani dan dapat meningkatkan jumlah kolesterol jahat di dalam tubuh.
Penilitian lain yang menunjukan adanya manfaat puasa untuk menurunkan kolesterol jahat ialah yang dilakukan oleh Ismail dan Haron pada 31 mahasiswa di Universitas Teknologi MARA di Malaysia. Hasilnya, terdapat peningkatan jumlah kolesterol HDL dan penurunan kolesterol LDL, berat badan, serta trigliserida selama puasa di bulan Ramadan. Pada penelitian ini, penurunan HDL berhubungan dengan penurunan berat badan orang yang diteliti.
Makanan yang dikonsumsi saat sahur akan diserap usus sempurna setelah kurang lebih delapan jam, sehingga tubuh baru memasuki tahap puasa setelahnya. Normalnya, sumber energi utama tubuh berasal dari glukosa yang disimpan di hati dan otot. Selama puasa, cadangan glukosa yang habis akan digantikan oleh lemak.
Ada sebuah penelitian lain memberikan hasil yang kontradiktif. Penelitian tersebut dilakukan pada 81 mahasiswa di Tehran University of Medical Sciences, Iran. Studi yang dilakukan dengan membandingkan berat badan, indeks masa tubuh (IMT), glukosa, trigliserida, HDL, dan LDL sebelum dan sesudah Ramadan, menunjukan hasil yang berkebalikan. Penelitian ini mendapati bahwa jumlah LDL justru meningkat dan HDL menurun.
Penurunan jumlah kolesterol jahat dan peningkatan nilai kolesterol baik saat berpuasa bergantung pada pola makan yang diterapkan. Saat bulan puasa, tak jarang seseorang menjadi kalap saat berbuka. Tak hanya dalam segi kuantitas, tapi juga makan terlalu banyak gorengan dan makanan bersantan yang dapat meningkatkan kolesterol jahat di dalam darah. Oleh karena itu, manfaat dari penurunan kolesterol tinggi saat berpuasa baru bisa dicapai dengan optimal jika jenis dan jumlah konsumsi makanan saat sahur dan buka puasa dijaga. (rn/rvs)