Jakarta – Anggota Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadire mengapresiasi komitmen pemerintah dalam menjamin kelancaran mudik lebaran pada tahun ini. Hal itu dibuktikan dengan beberapa infrastruktur jalan yang sudah siap digunakan tahun ini.
“Saya mengapresiasi komitmen pemerintah menjamin mudik Lebaran 2018 akan lebih nyaman karena beberapa infrastruktur baru sudah siap digunakan,” kata Syarief di Jakarta, Sabtu (27/5/2018).
Komitmen pemerintah tersebut pernah dinyatakan Presiden Joko Widodo saat meninjau jalan tol Gempol-Pasuruan (Gempas) seksi 2 yang diharapkan bisa digunakan pada Lebaran 2018. Presiden berharap Lebaran yang akan datang kelancaran lalu lintas bisa lebih baik. Syarief menilai pembangunan infrastruktur melesat dan berjalan masif pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR RI itu pun menilai keberhasilan pembangunan tersebut tidak hanya infrastruktur jalan tol, namun memperhatikan pembangunan bandara di berbagai daerah. “Bahkan pembangunan Trans Papua sehingga lebih memudahkan akses bagi masyarakat sehingga berdampak positif bagi pembangunan dan pemerataan ekonomi,” ujarnya.
Dia pun menilai selama kepemimpinan Presiden Jokowi, pembangunan dan perbaikan infrastruktur sangat drastis dilakukan sehingga konektivitas masyarakat berjalan lancar.
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan pembangunan nasional berjalan sesuai dengan perencanaan, selain fisik, hasil dari pembangunan tersebut nantinya akan menciptakan peradaban yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya yang berada di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T) dalam mendapatkan pelayanan dasar.
Moeldoko memastikan bahwa pembangunan tersebut akan terkoneksi antarsatu dengan lainnya, sesuai dengan waktu yang direncanakan. “Dengan adanya konektivitas yang terbangun, yang bisa menghubungkan dengan daerah-daerah terpencil yang terisolasi, maka peradaban manusia akan menjadi cepat berkembang,” ujarnya.
Dengan demikian dia menilai, kesenjangan yang selama ini terjadi diharapkan dapat segera teratasi, khususnya bagi yang berada di daerah perbatasan. Namun yang lebih penting menurut dia adalah membangun nasionalisme, membangun wawasan kebangsaan, dan keterikatan.
Moeldoko menilai apabila nantinya konektivitas secara fisik terjadi, maka akses masyarakat yang selama ini berada di wilayah 3T akan mudah terjangkau, setidaknya kebutuhan dasar masyarakat eperti pendidikan dan kesehatan, akan terlayani oleh pemerintah. Selain itu, keberadaan akses diharapkan dapat memberikan efek positif terhadap tingkat perekonomian masyarakat.(rol)