Internasional – Upaya Nissan Motor Indonesia (NMI) untuk memperbaiki performa keuangan perusahaan terus berlanjut setelah angka penjualan terus merosot. Pada April lalu Nissan hanya mampu memasarkan kurang dari 500 unit sepanjang 2018.
Salah satu strategi yang akan ditempuh kabarnya perubahan konsep bisnis dari agen pemegang merek (APM) menjadi importir khusus mobil merek Nissan. Namun, Kepala Komunikasi NMI Hana Maharani secara tegas membantah kabar tersebut.
“Belum (jika hanya akan menjadi importir). Kami sih pokoknya punya strategi bisnis seperti yang saya katakan,” ungkap Hanna, Selasa (22/5).
“Pertama produk, jadi kami dari tahun ini ada Darsun Cross, Go dan Plus juga. Ke depan dalam midterm kami ada beragam produk (Nissan) baru dibeberapa segmen yaitu SUV dan MPV baru,” ucapnya.
Ia mengungkapkan rencana perusahaan untuk menggaet beberapa mitra untuk berkolaborasi membentuk jaringan baru. Produsen menyebut rencana pihaknya menambah lima mitra.
Rencana yang hendak ditempuh dalam lima tahun kedepan menurutnya untuk menambah jumlah dealer mitra.
“Partner ya, tidak cuma outlet. Kalau sekarang ada lima partner, jadi kami ingin dobel dan totalnya menjadi 10,” ucapnya.
Selain menambah mitra dealer, Hannya juga mengungkapkan strategi lain yang menurutnya tak melulu bertumpu pada bisnis kendaraan retail tapi juga fleet.
“Jadi ada beberapa hal terkait bisnis penjualan. Ini juga untuk nunjukin ke market kalau kami masih komitmen di Indonesia, sekaligus sebagai transformasi Nissan di Indonesia,” pungkasnya.(cn)