SERANG, beritaindonesianet-Masyarakat pesisir tumpah ruah di kawasan hutan mangrove, Kampung Brangbang,Desa Lontar,Kecamatan Tirtayasa,Kabupaten Serang,Selasa (15/5).
Masyarakat pesisir yg berprofesi sebagai nelayan,petani tambak dan pelajar di Desa tersebut mengikuti apel siaga konservasi dan penanaman mangrove di zona kritis yg digagas aktifis lingkungan.
Apel siaga yg dipimpin Danramil Tirtayasa,Kapten Panut dan juga dihadiri kepala dinas lingkungan hidup dan kehutanan Provinsi Banten Ir.Husni Hasan dan Kepala dinas Lingkungan hidup Kabupaten Serang Ir. Sri Budi dihadiri ratusan kader siaga konservasi, dan ratusan masyarakat nelayan serta undangan yg seluruhnya hampir menyentuh seribu orang.
Daddy Hartadi, salahsatu aktifis yang menggagas kader siaga konservasi ini mengatakan, antusiasme masyarakat yang hadir adalah indikator tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup di wilayah pesisir.
Masyarakat menurut Daddy adalah orang yang sangat berkepentingan akan kondisi ekosistem pesisir,karena masyarakatlah yg langsung bersentuhan dg lingkungannya.sehingga mereka menganggap penting akan lingkungan hidup yg baik dan sehat di wilayah mereka yang selama ini selalu terancam abrasi yg semakin meluas, akibat rusaknya 300 hektar hutan mangrove disepanjang pesisir Pontang,Tirtayasa,Tanara (Pontirta).Kedepan Pemerintah kata Daddy harus fokus bersama-sama kader siaga konservasi untuk memulihkan 300 hektar hutan mangrove yang rusak tersebut dengan menjadikan agenda kerja pemerintah untuk pemulihannya.
“Kita hadirkan semua disini,hampir 300 orang lebih kader siaga konservasi yg terdiri dari nelayan dan pelajar.Bahkan ratusan ibu-ibu nelayan pun turut hadir.Hampir seribu orang massa berkumpul disini dengan penuh antusias,karena mereka merasa penting dg lingkungan hidup yang baik dan sehat di wilayah mereka.Pemerintah juga harus fokus pada 300 hektar hutan mangrove yg rusak dengan menjadikannya agenda kerja pemerintah. ujar Daddy yang gemar mengadvokasi masyarakat tani dan nelayan.
Sementara Fahruri yg merupakan ketua komunitas mangrove segara biru Desa lontar mengatakan sangat gembira dengan dibentuknya kader siaga konservasi oleh para aktifis lingkungan.Selain mampu memberdayakan masyarakat pesisir secara ekonomis melalui budidaya mangrove,secara ekologis menurut fahruri lingkungan pesisir di desanya juga semakin terjaga.
“Gembira dan sangat senang,karena masyarakat di Desa kami semakin mencintai lingkungan,terbukti acara ini dihadiri banyak masyarakat bahkan hampir seribu orang, padahal kami hanya mempersiapkan kader siaga konservasi sebanyak 300 orang saja.Disinilah kegembiraan kami,bahkan masyarakat yang lain menyatakan siap menjadi kader siaga,” ujar Fahruri yg juga merupakan nelayan di Desa Lontar.
Sementara Kepala dinas lingkungan hidup dan kehutanan provinsi Banten dalam amanatnya menyampaikan untuk terus mengajak masyarakat secara luas agar mencintai lingkungan dan menjaga ekosistem mangrove sebagai penahan abrasi. Husni juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh stake holder yang telah turut menjaga lingkungan terutama para pemerhati dan pegiat lingkungan hidup.Kedepan menurutnya kegiatan konservasi seperti ini akan terus digalakkan.
Selain Husni, beberapa kepala OPD,dan perwakilan Polda,KOREM 064,serta beberapa organisasi seperti PMI,Tagana,Karang Taruna dan KNPI terlihat turut menghadiri apel siaga konservasi ini. (hen)