Internasional – Mahathir Mohamad dinyatakan kembali terpilih sebagai perdana menteri Malaysia setelah koalisinya, Pakatan Harapan, memenangkan pemilihan umum. Ia dipastikan mendapatkan lebih dari 112 kursi parlemen, mengalahkan petahana Najib Razak yang diusung Barisan Nasional.
“Kami memenangkan kursi mayoritas dengan jumlah yang substansial. Mereka (komisi pemilihan umum) mengumumkan bahwa jika sudah mencapai 112 kursi, sudah memenangkan mayoritas dan bisa membentuk pemerintahan,” ujar Mahathir dalam pidato kemenangannya di Hotel Sheraton Petaling Jaya, Malaysia, Kamis (10/5) dini hari.
Dalam pemilu Malaysia, ada 222 kursi parlemen yang diperebutkan. Koalisi atau partai yang berhasil mendapatkan 112 kursi menjadi mayoritas dalam parlemen dan berhak membentuk pemerintahan serta menunjuk perdana menteri.
Pemilu kali ini menjadi tonggak sejarah bagi Malaysia, bukan hanya karena pertama kali rezim Barisan Nasional digulingkan sejak merdeka, tapi juga persatuan kembali Mahathir dan kubu Anwar Ibrahim di puncak kepemimpinan.
Kedua tokoh besar tersebut adalah musuh bebuyutan sejak dua dekade silam, setelah Mahathir memecat Anwar dari jabatan wakil perdana menteri ketika ia masih menjabat sebagai orang nomor satu di Malaysia.
Setelah memenangkan pemilu ini, Mahathir pun akan menjadi perdana menteri interim dan bakal menyerahkan takhtanya ketika Anwar bebas pada Juni mendatang setelah kembali dibui oleh rezim Najib.
Mahathir pertama kali naik takhta menjadi perdana menteri pada 1981, menggantikan Hussein Onn yang jatuh sakit setelah menggantikan posisi mendiang Abdul Razak Hussein.
Di tangan Mahathir, rata-rata perekonomian Malaysia naik 6,1 persen. Dengan slogan Malaysia jadi negara maju pada 2020, Mahathir melakukan pembangunan besar-besaran hingga disebut sebagai bapak modernisasi.(cn)