Kesehatan – Meski secara umum kurang populer dibandingkan dengan jenis cokelat lainnya yang cenderung lebih manis, seperti milk chocolate atau white chocolate, tapi dark chocolate punya cukup banyak penggemar setia. Bagi Anda penyuka si pahit ini, Anda beruntung karena dark chocolate punya banyak manfaat bagi kesehatan, tak terkecuali kesehatan mata.
Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc., dari KlikDokter, cokelat jenis ini mengandung komponen tertentu yang bergizi.
“Dark chocolate kaya akan kakao padat yang mengandung komponen flavonoid (flavonol cocoa). Pada kadar tertentu, flavonol cocoa diketahui dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah dan meningkatkan kemampuan kognitif,” ujarnya.
Selain itu, dr. Nitish turut menjelaskan bahwa kadar flavonol cocoa pada dark chocolatelebih tinggi dibanding jenis cokelat lainnya seperti milk chocolate. Bahkan, white chocolate tidak mengandung flavonol cocoa sama sekali.
Keunikan dari dark chocolate adalah kandungan asam stearat yang ada di dalamnya. Asam stearat merupakan lemak jenuh yang berbeda dengan jenis lain karena tidak memiliki efek terhadap peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Tak lupa, bahan utama dark chocolate, yakni bubuk kakao, juga kaya akan beberapa jenis mineral. Mulai dari kalsium, tembaga, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, dan zink. Semuanya baik untuk menunjang fungsi tubuh.
Semua kandungan tersebut baik untuk tubuh, termasuk kesehatan mata. Memangnya, apa kaitan antara dark chocolate dan indra penglihatan kita?
Manfaat dark chocolate untuk kesehatan mata
Sebuah penelitian yang dilansir dari WebMD menjelaskan bahwa beberapa gigitan dark chocolate mampu meningkatkan kualitas penglihatan. Kadar flavonol ternyata berperan besar dalam hal ini.
Perubahan tersebut memang tidak terlalu besar, tapi tetap signifikan. Studi masih terus dilakukan agar validitas manfaat dark chocolate untuk mata bisa segera ditetapkan.
“Durasi efek dan pengaruh mereka dalam kinerja dunia nyata menunggu pengujian lebih lanjut,” ujar Jeff Rabin, salah satu peneliti yang berasal dari University of the Incarnate Word di San Antonio, Amerika Serikat (AS). Hasil studi telah diterbitkan melalui jurnal JAMA Ophthalmology.
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 30 orang dewasa sehat berusia rata-rata 26 tahun. Mereka diberi pilihan antara dark chocolate dan milk chocolate biasa, untuk mereka ambil dan makan.
Sekitar dua jam kemudian, setiap peserta menjalani uji penglihatan menggunakan bagan mata berbasis huruf standar. Apa hasilnya?
Dibandingkan dengan orang-orang yang makan cokelat susu, mereka yang mengonsumsi dark chocolate menunjukkan peningkatan kecil dalam ketajaman visual serta memiliki kekontrasan yang peka terhadap tes penglihatan.
Kiat meningkatkan kesehatan mata
Mark Fromer, dokter mata dari Rumah Sakit Lenox Hill, AS, menjelaskan bahwa ketajaman visual adalah komponen kunci dalam tes resep kacamata standar. Sementara itu, berdasarkan penjelasan Mark, kepekaan kontras adalah kemampuan untuk membedakan objek ketika pencahayaan diubah dalam intensitas tertentu.
“Para peneliti studi mungkin berpendapat bahwa hal ini merupakan hasil dari peningkatan aliran darah ke retina, jalur visual,atau korteks otak lewat kandungan dalam dark chocolate,” ujarnya.
Meski begitu, Mark berpendapat bahwa penelitian ini butuh dimatangkan melalui tahap selanjutnya. Hal tersebut dilakukan supaya manfaat dark chocolate dapat terekspos dengan bukti yang lebih kuat.
Meski baik, tapi dr. Nitish menyarankan agar Anda tidak terlalu berlebihan dalam mengonsumsi dark chocolate. Makan sesuai porsi adalah cara yang paling tepat untuk mendapat kebaikan kudapan satu ini.
“Hindari makan dark chocolate secara berlebihan karena dapat menyebabkan peningkatan kadar lemak, gula, dan kalori dalam tubuh. Sesuai anjuran para ahli, batas aman konsumsi dark chocolate sehari-hari adalah sekitar 1 ons,” tutur dr. Nitish. Konsumsi cokelat juga disarankan untuk dilakukan dalam “dosis terbagi”, yaitu 3-5 kali sehari.
Setelah mengetahui manfaat kesehatan dark chocolate bagi tubuh termasuk kesehatan mata, Anda dapat menjadikannya sebagai camilan sehat sambil menunggu jam makan besar. Meski demikian, jangan lupa untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan supaya Anda dapat benar-benar merasakan (kenikmatan dan) manfaatnya!.(kd)