Beijing – Situs media sosial populer di Cina, Weibo, menghapus dan memblokir konten bertemakan gay, meskipun menimbulkan kontroversi. Kampanye menciptakan lingkungan internet sehat menyasar pornografi, kekerasan, kartun bertemakan gay, gambar, video, dan artikel yang mengandung unsur tersebut, demikian maklumat yang diunggah oleh pengelola Weibo sejak Jumat (13/4/2018) lalu.
Tiga bulan terakhir kampanye ‘Twitter’ versi Cina dengan jumlah pengguna aktif 392 juta per bulan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan harmonis sesuai dengan undang-undang dan Peraturan Keamanan Siber, tulis media resmi setempat, Senin (16/4/2018).
Pada Jumat (13/4/2018), beberapa penggemar Marvel menemukan beberapa tanda pagar terkait dengan kartun fantasi pasangan gay dan film-film internasional yang diblokir, seperti Thorki dan Stucky yang masing-masing membela pasangan gay Thor-Loki dan Steve Rogers-Bucky Barnes.
Beberapa penggemar meyakini bahwa karakter hubungan sejenis di beberapa film, serial televisi, dan kartun, memiliki hubungan intim dan menciptakan fantasi mengenai pasangan tersebut. Topik tersebut menciptakan forum tersendiri di antara para pemilik akun Weibo.
The Vioce of Gay, majalah yang memiliki 220 ribu pengikut di Weibo, enam jam setelah unggahan resmi dari Weibo itu mengumumkan berhenti terbit karena faktor force majeure.
Pengumuman majalah tersebut diunggah ulang (repost) hingga 90 ribu kali dengan jumlah komentar lebih dari 20 ribu pada Sabtu (14/4/2018) pukul 02.00 waktu setempat (01.00 WIB). Sayangnya, beberapa saat kemudian jumlah repost disembunyikan dan kolom komentar ditutup.
Kampanye yang dilancarkan Weibo itu juga menghapus ajang permainan (game) ilegal, foto dan video terkait kekerasan, seperti Grand Theft Auto, Mercenaries, dan Mafia.
Hingga Jumat (13/4/2018) pukul 18.55 waktu setempat Weibo telah membersihkan 56.243 unggahan tak patut, menutup 108 akun berpotensi melanggar hukum, dan 62 topik lainnya. Sebulan yang lalu Weibo menutup lebih dari 1,3 juta unggahan dan menutup 85 ribu akun yang melanggar hukum.
Pengadilan tingkat banding di Beijing pada Januari lalu menerima gugatan produser film Fan Chunlin yang menuntut Lembaga Pers, Publikasi, Radio, Film, dan Televisi Cina (SAPPRFT) menerbitkan hal-hal terkait homoseksual sebagai perbuatan tidak normal.
Pada Juni 2017 China Netcasting Service Association, lembaga swadaya masyarakat yang terdaftar di SAPPRFT, melarang penyedia layanan internet mempublikasikan program-program terkait hubungan seksual tidak senonoh, seperti perzinahan, homoseksual, perundungan seksual, dan kekerasan seksual.(rol)