Kesehatan – Jeroan merupakan bagian dalam tubuh hewan (biasanya sapi atau kambing) yang sudah dipotong dan diambil untuk berbagai macam tujuan. Peruntukan masyarakat di setiap daerah dan budaya berbeda-beda, ada yang membuang dan ada yang menjadikan jeroan sebagai bahan makanan.
Indonesia sendiri adalah salah satu negara yang mempertahankan budaya memakan jeroan sejak lama. Aneka macam hidangan berbahan jeroan pun mampu tersaji di meja makan, mulai dari yang terbuat dari paru, limpa, hati, usus, hingga babat. Meskipun nikmat, Anda harus memahami dampak negatif jeroan bagi tubuh. Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, makanan ini memiliki kandungan purin yang tinggi dan berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
“Jeroan seperti hati, usus, dan otak, adalah makanan yang mengandung tinggi purin. Seperti diketahui, makanan tinggi purin dapat menyebabkan lonjakan asam urat di dalam tubuh jika dikonsumsi terlalu banyak,” ujar dr. Astrid.
Namun, bukan berarti Anda tidak diperbolehkan makan jeroan sama sekali. Anda hanya perlu membatasinya. Karena jika jumlahnya berlebihan dan tidak dibarengi dengan pola hidup sehat, risiko berbagai penyakit akan menghampiri Anda. Simak daftar penyakitnya berikut ini:
1. Rematik
Rematik adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi. Terdapat berbagai jenis rematik, salah satunya adalah gout artritis atau radang sendi. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan asam urat di dalam tubuh.
Dalam jumlah normal, asam urat sebenarnya tidak membawa dampak buruk bagi tubuh. Pada dasarnya, asam urat adalah zat yang berasal dari makanan dan proses metabolisme tubuh. Asam urat normal terdapat dalam darah, dan kelebihannya akan dibuang melalui air seni.
Namun, jika terdapat gangguan fungsi ginjal, pengeluaran asam urat berlebih dari dalam tubuh akan terganggu. Alhasil, terjadilah penumpukan asam urat dalam bentuk kristal di bagian tubuh tertentu, salah satunya sendi. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, jeroan memiliki kandungan purin yang tinggi sehingga bisa meningkatkan asam urat, dan ini kemudian berperan dalam mencetuskan rematik.
2. Penyakit akibat kolesterol
Seperti yang Anda tahu, lonjakan kolesterol tinggi dapat menimbulkan berbagai penyakit. Mulai dari penyakit jantung koroner, obesitas, darah tinggi, hingga serangan stroke. Tak pelak, konsumsi jeroan berlebih dapat memicu kenaikan kolesterol.
“Paradigma orang tentang penyakit kolesterol sering dihubungkan dengan berat badan berlebih dan usia. Padahal, kadar kolesterol tinggi dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Banyak faktor yang dapat memengaruhi peningkatan kadar kolesterol, salah satunya adalah faktor makanan berlemak, seperti jeroan,” kata dr. Ellen Theodora.
Lebih lanjut, dr. Ellen menjelaskan bahwa selain karena kandungan kolesterol yang tinggi, cara mengolah jeroan dengan menambahkan santan dapat membuat kadar kolesterol jeroan menjadi makin tinggi. Biasanya jeroan diolah menjadi hidangan seperti soto, digoreng, atau dihidangkan dengan santan sebagai gulai, tongseng, dan lain-lain.
Mengonsumsi jeroan boleh-boleh saja, asalkan tidak berlebihan. Anda harus tetap membatasi diri agar kadar kolesterol tubuh Anda dalam batas aman, sesuai dengan saran dr. Ellen.
“Seimbangkan konsumsi makanan berlemak dengan banyak mengonsumsi sayur dan buah. Lakukan juga olahraga secara rutin seperti lari, joging, renang dan senam,” katanya.
Jeroan dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya bila dikonsumsi secara berlebihan. Karena itu, pantau asupan jeroan Anda dari sekarang dan seimbangkan dengan pola hidup sehat lainnya.(Kd)