Serang – Sejumlah Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di semua kota dan kabupaten di Provinsi Banten tidak menjual premium lagi. Jika pun masih menjual, biasanya para petugas SPBU menulis premium masih dalam perjalanan atau premium habis karena tidak juga mendapatkan stok premium dari Pertamina.
Kondisi ini membuat masyarakat pengguna kendaraan terpaksa membeli pertalite atau pertamax yang harganya lebih mahal. Bisri, salah seorang sopir angkot di Kota Serang mengaku sudah berkeliling mencari premium tapi tak juga menemukannya.
“Terpaksa harus membeli pertalite, sangat terbebani, saya berharap pemerintah bisa mengadakan dan menambah stok premium lagi,” ujarnya, kemarin.
Hilangnya premium dari pasaran dan naiknya harga sejumlah bahan bakar mendapat sorotan dari sejumlah pihak. Ketua DPRD Kabupaten Serang Muhsinin mengaku merasa kecolongan karena tidak mengetahui adanya informasi rencana kenaikan BBM.
“Saya mempertanyakan sikap kritis masyarakat terutama mahasiswa yang tidak bersuara di saat BBM naik dan bahan bakar murah hilang di pasaran,” katanya.
Sementara baik pihak himpunan wiraswasta minyak dan gas bumi atau Hiswana Migas maupun Pertamina belum ada yang memberikan konfirmasi. Di kalangan masyarakat kelas bawah, premium masih menjadi harapan mereka. Pasalnya premium masih menjadi bahan bakar yang termurah dengan harga 6.500 rupiah. Sementara pertalite saat ini seharga 7.600 dan pertamax baru saja naik menjadi 8.900 rupiah. (hen)