Kesehatan – Alergi merupakan masalah kesehatan yang bisa berulang dan hilang timbul. Dari gejala alergi yang ringan hingga yang berat, setiap individu bisa mengalaminya dengan intensitas yang berbeda-beda. Masalah kesehatan yang berkaitan dengan alergi tentu membuat seseorang yang mengalaminya merasa tidak nyaman, serta mengakibatkan terganggunya aktivitas. Salah satu alergi yang paling sering dirasakan adalah alergi dingin.
Alergi dingin, atau yang dalam bahasa medis dikenal sebagai cold urticaria, adalah reaksi yang timbul pada kulit setelah terpapar sesuatu yang bersifat dingin dalam beberapa waktu. Gejala biasanya muncul dalam waktu 2-5 menit setelah paparan terjadi.
Sesuatu yang bersifat dingin ini tidak sebatas udara dingin saja, tapi juga bisa berupa air dingin ataupun es. Biasanya, reaksi yang timbul pada kulit dapat berupa kemerahan dan bentol yang terasa gatal. Reaksi alergi yang timbul pada setiap orang dapat beragam, dari gejala yang ringan sampai berat.
Berdasarkan penyebabnya ada dua jenis bentuk dari cold urticaria, yaitu primer dan sekunder.
- Primary cold urticaria. Alergi dingin jenis ini timbul akibat kulit terpapar udara dingin, air dingin, atau es. Penyebabnya belum jelas atau idiopatik.
- Secondary cold urticaria. Timbulnya alergi dingin ini dipengaruhi dan dihubungkan dengan penyakit yang mendasari seperti cacar air, hepatitis, sarkoma limfe, leukemia kronis, dan sindrom Raynaud.
Risiko mengalami alergi dingin akan meningkat bila Anda memiliki beberapa kondisi seperti di bawah ini, yaitu:
- Dewasa muda. Pada umumnya, primary cold urticaria sering dialami oleh seseorang yang berusia 18-25 tahun.
- Memiliki masalah kesehatan tertentu. Alergi dingin jenis secondary cold urticarialbisa disebabkan oleh beberapa penyakit tertentu, seperti hepatitis atau kanker.
- Riwayat turunan. Alergi dingin memang bisa diturunkan secara genetik. Namun, kondisi ini jarang terjadi.
Ketika seseorang mengalami alergi dingin, berikut ini adalah beberapa gejala dan tanda yang dapat timbul.
- Timbulnya kemerahan dan bentol yang gatal pada bagian kulit yang terkena paparan dingin
- Pembengkakan pada area yang terpapar benda yang dingin
- Pembengkakan pada bibir saat baru mengonsumsi minuman atau makanan yang dingin
- Rasa gatal yang disertai sensasi terbakar
- Ukuran dan bentuk bentol dapat beragam, serta biasanya bertahan dalam hitungan jam setelah paparan
- Bila bentol pada kulit ditekan, warnanya akan menjadi pucat atau memutih
Pada sebagian orang, alergi dingin dapat hilang dalam durasi waktu mingguan, bahkan bisa juga hingga bulanan. Pada prinsipnya, alergi dingin tidak bisa benar-benar sembuh. Namun, pengobatan dan pencegahan yang tepat dapat mengatasi masalah alergi dingin.
Untuk pencegahan alergi dingin, pastinya Anda harus menghindari paparan segala sesuatu yang bersifat dingin. Sebagai contoh, selalu sediakan jaket, khususnya jika Anda akan menghabiskan waktu di tempat atau ruangan yang dingin. Selain itu, hindari konsumsi air es atau air dingin terlalu banyak. Ada kadar yang masih memungkinkan bagi Anda untuk tetap bisa mengonsumsi minuman dingin atau es batu.
Jika memang reaksi alergi dingin sudah terlanjur terjadi, Anda dapat mengonsumsi obat jenis antihistamin yang bisa diresepkan oleh dokter setelah ada kepastian bahwa Anda mengalami alergi dingin. Perlu juga diperhatikan bahwa ketika Anda memiliki masalah kesehatan yang mendasari alergi dingin tersebut, Anda perlu mengatasinya.
Meskipun masalah alergi dingin tidak dapat benar-benar disembuhkan, namun jangan panik! Anda tetap bisa mengontrolnya agar alergi tidak menghantui Anda. Hingga kini, satu-satunya cara yang paling efektif dalam mengatasi alergi adalah dengan menghindari pemicunya. Tetapi jika alergi dingin yang Anda alami memburuk, segera periksa ke dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. (rn/rvs)
Sumber: Klik Dokter