Jakarta – Teror Bom kembali menghantui warga Indonesia dan kembali terjadi di Jakarta. Peristiwa pengeboman terjadi di Kampung Melayu, berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB Rabu malam (24/5/2017). Ledakan bom diduga berasal dari bom bunuh diri. Total korban tewas saat ini sejumlah lima orang. Dua orang yang tewas diduga pelaku, tiga orang lainnya adalah personel kepolisian.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras pelaku bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Tindakan tersebut dinilai sangat biadab dan jauh dari nilai-nilai agama.
“Siapa pun pelakunya mereka adalah manusia yang sudah kehilangan nilai kemanusiaannya. Sungguh ini adalah tragedi kemanusiaan yang sangat keji dan memilukan,” ujar Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/5/2017).
Peristiwa ini, kata dia, membuktikan bahwa gerakan terorisme di Indonesia masih sangat kuat dan perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak, khususnya aparat keamanan, tokoh agama dan masyarakat. Pasalnya terorisme adalah musuh negara.
MUI sudah menetapkan dalam fatwa Nomor 3 Tahun 2014 bahwa terorisme adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban yang menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan negara, bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia serta merugikan kesejahteraan masyarakat. Perbuatan terorisme adalah haram hukumnya.
“Untuk hal tersebut, MUI meminta kepada aparat keamanan untuk menangkap para aktor dan pelakunya dan mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya,” kata dia.
MUI menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada segenap keluarga korban bom Kampung Melayu. Zainut berharap almarhum para korban khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan kekuatan dalam menerima musibah ini. “Dimohon kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada aparat keamanan untuk mengambil langkah yang diperlukan,” ujarnya. (red/man)