Serang, beritaindonesianet – Gara-gara melanggar prosedural hirarkis kesatuan, Letkol CZI Ubaidillah dipecat dari jabatannya sebagai Dandim Lebak, Banten. Padahal, perwira menengah ini baru beberapa bulan mengisi jabatan strategis ini. Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Muhamad Herindra menganggap kesalahan tersebut merupakan pelanggaran serius.
“Hari Kamis 5 Januari ada pelatihan bela negara dilakukan oleh Kodim Lebak, khususnya di wilayah Koramil Cipanas. Saya sudah melihat itu dan saya sudah memeriksa, ternyata pelatihan bela negara itu tidak melalui SOP yang seharusnya dilakukan, sehingga saya mengambil langkah, Dandim saya copot,” ujarnya usai memimpin Serah Terima Jabatan Danrem 064 Maulana Yusuf Banten di alun-alun Serang Barat, Senin pagi (9/1).
Menurut Pangdam, untuk pelatihan bela negara harus melalui izin. “Dandim izin ke Danrem, Danrem nanti izin ke saya, saya akan menentukan ya atau tidaknya,” ujarnya.
Namun, Pangdam III Siliwangi mengaku hal ini bukanlah alasan utama pencopotan Dandim. “Sementara saja alasan prosedural, SOP tidak berjalan dengan baik karena dia tidak izin pada saya maka saya menganggap ini pelanggaran serius makanya Dandim saya copot dan dalam waktu dekat ada pejabat yang baru.” Pangdam mengaku pihaknya sudah menunjuk Letkol Syafa Susanto yang saat ini menjabat Kasi Ter Korem 064 MY/ Banten untuk menduduki posisi Dandim Lebak.
Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Muhamad Herindra mengaku pelatihan bela negara sebenarnya bisa dilakukan dan diikuti semua warga negara Indonesia. “Setiap warga negara berhak mengikuti Pelatihan Bela Negara termasuk LSM tapi tentunya LSM yang pro NKRI, Pro Pancasila, yang pro UUD 45, yang pro Bhinneka Tunggal Ika, Pro Kemajemukan, kita siap melatih.”
Tetapi, kata Pangdam, apabila ada LSM atau ormas yang tidak pro akan dipertimbangkan. “Apabila ada ormas yang tidak pro Pancasila, tidak pro NKRI, tidak pro UUD 45, tidak pro kemajemukan, saya akan pertimbangkan itu.”
Namun, selanjutnya Pangdam membantah jika alasan ormas ini yang membuatnya mencopot Dandim Lebak. “Saya belum melihat ke dalam, saya baru melihat bahwa pencopotan tersebut karena tidak dilaluinya prosedur oleh dandim. Seharusnya, izin saya dulu atau izin korem..danrem baru izin ke saya, saya baru akan mempertimbangkan ya atau tidaknya. Kalau dia tidak izin, ya salah dia.”
Pelanggaran yang dilakukan Letkol CZI Ubaidillah sendiri terjadi saat ia sebagai Dandim Lebak menyelenggarakan pelatihan bela negara yang diikuti 100 orang anggota FPI Lebak. Pelatihan ini dilakukan selama 2 hari pada Kamis-Jumat (5-6/1) di salah satu pesantren di Lebak. Foto-foto kegiatan viral di media sosial setelah pengurus FPI mengunggahnya di instagram FPI yang bertemakan kerjasama yang baik antaran FPI dan TNI, dan mendapatkan komentar beragam dari netizen.
Namun, foto ini mendapat tanggaa lain dari jajaran TNI karena setelah diselidiki ternyata kegiatan ini tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan Danrem dan Pangdam.
Sementara Bupati Lebak Iti Octaviani Jayabaya mengaku saat ini di wilayahnya memang sedang gencar-gencarnya pelaksanaan pelatihan bela negara di berbagai kalangan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya pengaruh negatif terhadap masyarakat Lebak. Namun, ia baru mengetahui jika dampak kegiatan ini salah satunya terjadi pencopotan Dandim Lebak. “Saya juga baru tau dari teman-teman wartawan.”
(henny)