Serang – Meskipun baru tiga tahun dioperasionalkan, kondisi gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten sudah mulai banyak mengalami kerusakan. Kondisi ini terutama terlihat pada sejumlah bagian plafon yang rusak dan bolong. Sementara itu, instalasi pengaturan kabel pun tidak terawat, karena sejumlah kabel yang tidak terpakai dibiarkan terjuntai tidak dirapihkan.
Direktur RSUD Banten dr. Dwi Hesti Hendarti mengakui adanya beberapa kerusakan pada fasilitas rumah sakit terutama plafon dan atap.
“Iya memang ada beberapa kerusakan. Kami akan segera memperbaiki setelah pengumuman lelang dilakukan tak lama lagi,” ungkap Dwi, kemarin (19/8/2016).
RSUD Banten merupakan rumah sakit milik pemerintah Provinsi Banten yang dibangun tahun 2009 dan baru dioperasionalkan pada tahun 2013 lalu. Rumah sakit tipe B senilai Rp 204 miliar ini mempunyai daya tampung 100 tempat tidur, dari berbagai kelas rawat inap. Sebelumnya, fasilitas gedung rumah sakit ini akan ditambah, tetapi karena terkendali kasus korupsi yang melibatkan Direktur Bali Pasifik Tubagus Chairi Wardana maka pembangunan lanjutan sempat tertunda selama beberapa tahun, dan rencana akan dilanjutkan kembali akhir tahun 2016 ini. (Henny)